Kamis, 23 Januari 2025

CAPRES 02 Prabowo Temui Pengurus KWI, Ketua Umum Pemuda Katolik Pamit dari PDIP

CAPRES 02 Prabowo Temui Pengurus KWI, Ketua Umum Pemuda Katolik Pamit dari PDIP

Medan, mediasumatera.id – Calon presiden (capres) nomor urut 02 Prabowo Subianto bertemu pemimpin gereja Katolik Indonesia, yaitu Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) di Gedung KWI Jalan Cut Meutia, Jakarta Pusat, Jumat (26/1/2024).

Sebelumnya, pasangan Capres 03 Ganjar Pranowo, dan pasangan Capres 01 Anies Baswedan telah lebih dahulu bertemu dengan pengurus KWI, dalam kesempatan berbeda.

Pada Jumat (26/1/2024) sore, Capres 02 Prabowo bertemu Ketua KWI Monsignor (Mgr) Antonius Subianto Bunjamin yang sekaligus Uskup Bandung, Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo (mantan Ketua KWI), serja jajaran KWI lainnya.

Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan Uskup Agung Jakarta
Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan Uskup Agung Jakarta Ignatius Kardinal Suharyo bersama Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) di Jalan Cut Meutia 10, Jakarta Pusat, Jumat, 26 Januari 2024.

Di sisi lain, Ketua Umum Pemuda Katolik (PK) Stefanus Gusma pamit dari PDI Perjuangan. Gusma, sapaannya, yang belakangan ini videonya viral saat mendampingi cawapres Gibran Rakabuming Raka kampanye di beberapa daerah. Gusma sendiri bergabung dengan PDIP sejak 2012, saat itu dia diajak dan dimentori langsung oleh Ara Sirait.

Gusma pernah menjabat Ketua Presidium Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa katolik Republik Indonesia (PP PMKRI) 2009–2011.

“Iya, saya sudah pamit. Saya sudah sampaikan permohonan maaf, ucapan terimakasih dan sudah pamit dengan senior-senior saya di partai. Sempat mengirim text WA, dan saya juga membuat surat pengunduran diri sebagai pengurus Badiklatpus.” kata Gusma.

Gusma yang juga mantan ketua DPP KNPI ini mengatakan, saat ini aktif mendampingi komunitas relawan memenangkan pasangan calon presiden Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka. Ia menginisiasi dan membina komunitas Solidaritas Anak Muda untuk Keberagaman dan Toleransi Indonesia (SAKTI).

Hari-hari ini, beberapa kali Gusma juga tampak kerap mendampingi Calon Wakil Presiden Gibran saat kunjungan kampanye ke berbagai tempat. Misalnya, saat kunjungan ke NTT, lalu saat acara kick off gerakan door to door 2 juta rumah SAKTI sebagai langkah menggaet suara untuk memenangkan paslon Prabowo dan Gibran, di Kota Solo, Kamis (11/1/2024).

Baca Juga :  Rafik Perkasa Alamsyah Ketum Al Maun Minta Presiden Jokowi Copot Syahrul Yasin Limpo

“Apakah Anda mundur dari PDIP, setelah pengurus lainnya, seperti Ara Sirait mundur?” tanya wartawan.

“Pertimbangan saya pamit karena telah berbeda dengan partai soal Pilpres 2024. Saya rasa logis dan etisnya demikian. Dulu saat masih aktivis mahasiswa di Solo saya sudah jadi relawannya Pak Jokowi saat maju walikota, lalu ikut berjuang saat beliau maju Gubernur DKI, dan saat maju Pilpres dua kali.”

“Saya juga koordinator door to doornya Mas Gibran saat maju walikota Solo kmrn. Maka saya berkeyakinan dan mengikuti kata hati saya soal sikap politik ini.”

“Pak Jokowi sosok pemimpin yang dicintai rakyatnya. Approval ratingnya sangat tinggi. Pilihan politik saya saat ini senafas dengan mayoritas rakyat yang puas terhadap pemerintahan Jokowi. Nah, saya rasa mungkin itu kesamaan dengan mentor saya Bang Ara dalam konteks ini,”jelas Stefanus Gusma, Jumat (26/1/2024) malam.

Ketua Umum Pemuda Katolik (PK) Stefanus Gusma pamit dari PDI Perjuangan
Ketua Umum Pemuda Katolik (PK) Stefanus Gusma pamit dari PDI Perjuangan. 

Terkait organisasi Pemuda Katolik yang dipimpinnya, Gusma menjelaskan, Pemuda Katolik punya ketetapan nasional dan rekomendasi terkait Pemilu 2024. Antara lain, mendukung kader sebagai penyelenggara/pengawas Pemilu, dan mendukung para kader yang sedang maju sebagai caleg diberbagai partai politik.

“Saat ini kami punya 76 kader yang bertugas sebagai KPUD/Bawaslu,”ujarnya.

Gusma mengaku tidak mungkin membawa Pemuda Katolik untuk kepentingan praktis dukung mendukung.

“Pengurus dan kader ada di berbagai parpol dan di semua kubu Pilpres, maka semua harus terorkestrasi, solid dan kompak,”katanya.

Setelah Pemilu usai, ia berharap harus tetap berkarya untuk organisasi. “Harus berperan dan tidak boleh baperan. Tapi, selaku pribadi, saya sudah bergerak untuk terlibat dalam Pilpres dengan menginisiasi wadah komunitas relawan SAKTI,”pungkasnya.