Rabu, 09 Oktober 2024
Agama  

Hati Yang Bahagia

Hati Yang Bahagia

SEMANGAT PAGI, mediasumatera.id – Sudahkah anda mengawali hari baru ini dengan doa dan ucapan syukur kepada Tuhan? Dan apakah anda sudah memberikan senyum, sapa dan salam kepada orang di dekat anda dan mereka yang dijumpai di hari ini, dengan ramah, sopan dan santun?Jangan lupa untuk selalu bahagia. Dan semoga harimu indah dan menyenangkan.

Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Matius 5: 1 – 12, yakni tentang Ucapan Bahagia. Atau biasa juga disebut kotbah di bukit atau Sabda bahagia. Disebut Sabda bahagia, karena Yesus mengajarkan kepada para murid-Nya, termasuk kita delapan Sabda Bahagia (Mat 5: 1-12), dan hidup-Nya sendiri adalah pemenuhan Sabda Bahagia tersebut. Dan semasa hidup-Nya di dunia, Ia adalah manusia yang paling berbahagia, karena satu hal ini, yakni: Ia memberikan diri-Nya seutuhnya, kepada Allah Bapa dan kepada manusia melalui pengorbanan diri-Nya di salib. Pandanglah salib Kristus, dan kita akan menemukan jawaban akan pertanyaan, “apa yang harus kita lakukan agar hidup bahagia?” Sebab di sana, di dalam keheningan Kristus akan menjawab kita, “mari, ikutlah Aku… berikanlah dirimu kepada Tuhan dan sesama….”. Itulah konsep kebahagiaan Yesus, yang tentu berbeda dengan konsep kebahagiaan menurut kita manusia, yang mungkin sifatnya semu dan sementara atau sesaat. Jadi, kebahagiaan itu bukanlah kepuasan sementara, dan bersifat lahiriah. Namun, kebahagiaan yang sejati adalah kebahagiaan hati dan batin yang sifatnya kekal. Setiap kita, tentunya ingin bahagia di dunia dan akhirat. Namun, yang perlu disadari bahwa kebahagiaan itu tidak ada di luar diri, di luar keluarga dan komunitas, melainkan ada di dalam diri, di dalam keluarga dan di dalam komunitas kita, yakni hati kita, hati anggota keluarga dan hati anggota komunitas kita, sebab Tuhan ada di sana. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” (Matius 6: 33). Akhirnya, agar kita bahagia, maka kita harus rela memberikan diri untuk Tuhan dan sesama, dengan hati yang tulus. Dengan demikian, hati kita akan mendapatkan kebahagiaan yang sempurna. Semoga demikian 🙏🙏

Baca Juga :  Paskah Peristiwa Kebangkitan Akan Maut