Palembang, mediasumatera.id – Menjelang Paskah 2024, Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Santo Yoseph Palembang Keuskupan Agung Palembang pada Jumat ( 29/3/2024) pukul 09.00 WIB menggelar dramatisasi kisah penyaliban Yesus atau yang disebut tablo. Tablo merupakan drama kisah sengsara yesus yang wafat di kayu salib yang diadakan sebagai visualisasi jalan salib untuk membantu umat menghayati pengorbanan dan penderitaan Tuhan Yesus.
Pada Jumat Agung gereja mengajak umat untuk bersama-sama mengenang dan merenungkan sengsara dan wafat Tuhan Yesus. Tablo yang dilaksanakan oleh OMK merupakan sarana agar umat sekin menyadari betapa besar kasih Allah kepada kita sekaligus menyadari betapa banyak dosa-sosa yang membuat-NYA menderita sengsara sampai wafat di kayu salib. Darah penebusan-Nya tercurah dalam penderitaan menuju kalvari membasuh bercak hitam dosa kita yang semakin menebal.
Umat yang hadir untuk menyaksikan tablo cukup banyak memenuhi Gereja Santo Yoseph Palembang yang teretak di Jalan Sudirman 128 Palembang. Umat terlihat antusias menonton dan mengikuti seluruh rangkaian tablo, bahkan mereka rela melihat adegan penyaliban Yesus yang dilaksanakan di depan atar gereja sampai mencucurkan air mata penuh penghayatan.
Dwi Wantoro yang merupakan koordinator tablo dari OMK ini mengaku sempat khawatir melihat selama proses latihan masih kurang maksimal dan masih sering bercanda satu sama lain serta ada beberapa pemain yang saat latihan tidak datang.
Ia hanya berharap pada hari-H semua pemain dapat memainkan perannya dengan lepas tanpa tekanan dan tablo dapat berjalan lancar. Harapan Toro terjawab saat tablo di tampilkan. Tablo berjalan dengan lancar dan semua yang telah direncanakan dapat terlaksana.
RD Hyginus Gono Ptratowo Pastor kepala Gereja Katolik Paroki Santo Yoseph Palembang menjeaskan bahwa dalam kisah sengsara tahun 2024 ini untuk Keuskupan Agung Palembang secara khusus merenungkannya dengan tema “ Jalan Salib Sarana Keluarga Mewujudkan Gereja Rumah Tangga” dengan merenungkan sengsara-Nya, menghayati firman yang disabdakan-Nya selama perjaanan di Kalvari serta doa-doa yang dipanjatkan, kita berharap agar Kristus yang bangkit menyemangati dan membantu umat manusia mewujudkan keluarga sebagai “Ecclesia Domestica”.
Melalui jalan salib juga mengungkapkan akan tanggung jawab manusia sebagai murid-murid-Nya. Keluarga semakin termotovasi menampakkan ciri khas kekatolikan daam ikatan keluarga kristiani yang bertumpu pada kekuatan kasih Kristus.
Anggit anggota OMK Gereja Santo Yoseph Palembang yang memerankan tokoh Yesus, didampingi Diaz kepada awak media mengungkapkan bahwa dirinya sangat bangga bisa berperan dalam prosesi Tablo. “ Itu saya berlatih sekitar satu bulan lalu, berat sekali tantangannya, dicambuk sampai disalib. Tantangannya luar biasa, Saya sangat senang diberikan kesempatan untuk peran itu. Pesan saya kepada umat, agar selalu berdoa dan jangan lupa kepada Tuhan Yesus.” ungkapnya.