Palembang, mediasumatera.id – Sebanyak 5 pasangan calon (Paslon) gubernur dan wakil gubernur digadang-gadang akan bersaing di Pilkada Sumatera Selatan. Mereka adalah Mawardi Yahya-Anita Noeringhati (Matahati), Herman Deru-Cik Ujang (HDCU), Holda-Meli Mustika (Home), Eddy Santana Putra-Andi Asmara, dan Heri Amalindo-Popo Ali.
Pengamat Politik Sumatera Selatan Bagindo Togar mengatakan baru 2 Paslon yang dipastikan mendapat tiket maju di Pilkada Sumsel nanti. Sementara 3 lainnya masih abu-abu.
“Iya saat ini setidaknya ada lima Paslon yang menyatakan maju tapi prediksi kemungkinan hanya ada 3 Paslon yang akan bersaing di Pilkada Sumsel nanti. HDCU dan Matahati sudah dapat tiket partai, sedangkan 3 Paslon lain masih mencari tiket,” ujar Bagindo saat dikonfirmasi, Selasa (4/6/2024).
HDCU dikabarkan sudah mendapat dukungan dari NasDem dan Demokrat. Jumlah gabungan kedua partai ini sudah mencukupi syarat memajukan Paslon, yakni sebanyak 18 kursi. NasDem 10 kursi dan Demokrat 8 kursi. Untuk diketahui, syarat minimal pencalonan adalah 20% dari total jumlah 75 kursi di DPRD Sumsel, atau setara 15 kursi.
Sementara Matahati bakal diusung Gerindra dan Golkar. Gabungan kedua partai ini sebanyak 23 kursi. Golkar 12 kursi dan Gerindra 11 kursi.
PDIP yang memiliki 9 kursi belum menentukan calon antara Holda-Meli Mustika atau Heri Amalindo-Popo Ali. Meli Mustika dan Heri Amalindo sama-sama kader.
“Kemungkinan besar PDIP akan memilih Heri Amalindo karena punya nilai lebih dibandingkan kader lain. Tapi, PDIP dengan 9 kursi masih kurang, butuh tambahan kursi dari Parpol lain,” katanya.
Popo Ali yang merupakan Bupati OKU Selatan disebut memiliki kartu tanda anggota (KTA) Golkar. Sementara dukungan Golkar kemungkinan besar mengarah ke Anita Noeringhati. Sehingga Paslon ini Heri Amalindo-Popo Ali perlu mencari dukungan Parpol lain.
Bagindo mengatakan perebutan kursi masih akan terjadi jelang pendaftaran Paslon di KPU pada Agustus nanti. Saat ini, partai yang belum memutuskan calon antara lain PKB dengan 7 kursi dan PAN 6 kursi.
“Kalau PKS dengan 7 kursi saya melihatnya bakal merapat ke Matahati, karena sudah terlihat komunikasi yang cukup intens antara keduanya. Jadi, PKB dan PAN bisa jadi penentu Paslon ketiga,” ungkapnya.
Sementara ESP-Andi disebutnya akan bersaing dengan Heri-Popo untuk dapat tiket terakhir. Mantan Wali Kota Palembang 2 periode tersebut seharusnya bisa mendapat dukungan PKB dan PAN. Gabungan keduanya baru 13 kursi, sehingga tambahan dukungan diharapkan dari PPP (2 kursi), Perindo (1 kursi), PKN (1 kursi), atau Hanura (1 kursi).
“Untuk Paslon Home yang mengandalkan gender saya rasa masih sebatas penggembira saja saat ini. Tapi, setidaknya keduanya sudah berinvestasi untuk persiapan Pilkada setelah ini. Mereka sudah usaha untuk masuk radar politik,” imbuhnya.