Sabtu, 27 April 2024

Bagindo Togar Butar-Butar : Puan Belum Piawai Bahasa Rakyat

Bagindo Togar Butar-Butar : Puan Belum Piawai Bahasa Rakyat
Pengamat Politik dan Sosial, Bagindo Togar Butar-Butar

Puan bukan Ibu Megawati atau Alm.Taufik Kiemas. Dimana kedua Orang Tua biologisnya tersebut, sangat kaya, teruji dan kompleks pengalaman serta kaya modal sosial politiknya.

MEDIASUMATERA.ID-JAKARTA : Berharap, bila upaya massif pemasangan sejenis APK ini kelak  efektif mendongkrak penerimaan masyarakat atas sosok Puan, yang berambisi agar direkomendasikan sebagai Cawapres dari PDIP,yang konon katanya akan disandingkan dengan Prabowo Subianto/Ketua Umum DPP Gerindra.

Bagindo Togar Butar-Butar, mengatakan, Puan bukan Ibu Megawati atau Alm.Taufik Kiemas. Dimana kedua Orang Tua biologisnya tersebut, sangat kaya, teruji dan kompleks pengalaman serta kaya modal sosial politiknya. Sejak pra, saat hingga pasca era reformasi. Sedangkan Puan populer dikarenakan sebagai putri biologis dua tokoh besar tadi, apalagi bila dikaitkan sebagai cucu Proklamator Kemerdekaan Negri ini, Ir.H.Soekarno. Ungkapnya.

Ia menambahkan, sejatinya Puan pantas untuk memahami semua itu. Dimana bila ingin diperhitungkan bukan didominasi pengaruh oleh appresiasi pengurus, kader dan simpatisan PDIP terhadap Trah atas dirinya. Masih butuh beragam muatan yang lazim dipenuhi seseorang bila ingin dilirik serta masuk berada dalam pusaran calon Tokoh Politik Nasional.

“Sungguh sangat tidak sesederhana atau semudah yang dibayangkan. Apalagi Puan lebih terbiasa berbicara tentang permasalahan publik dari atas podium atau mimbar, aneka rapat, konfers yang  serba formal non verbal. Alias miskin dialog tapi sarat monolog.”

Bagindo menyarankan, Bila semua deskripsi diatas disadari Ibu Puan Maharani, maka disarankan agar menunda hasratnya untuk ikut berpartisipasi dalam kontestasi Politik Nasional Tahun 2024 mendatang, menjadi lebih fokus Tahun 2029.

Ikhlaskan bagi kader PDIP yang lain, kepada Ganjar Pranowo atau Risma. Dengan catatan, lakukan perubahan mendasar tatkala berkomunikasi kepada masyarakat. Perbanyak mendengar daripada didengar. Berkomunikasilah tanpa prasa pura-pura, tanpa jarak, egaliter dan mampu menjawab dengan diksi maupun redaksi yang mudah dipahami oleh rakyat. katanya

Baca Juga :  Permana: Izin Mendirikan Bangunan Diwajibkan Ada Drainase

Disisi lain lakoni proses tahapan  politik yang normal dengan mengeliminasi bermacam previlege politik yang melekat atas diri atau jabatan yang dimililki. Misal, selama ini beliau acapkali berkarir politik, di parlemen serta jabatan Pembantu Presiden (Menteri) .

Sekedar usul, bagaimana bila Ibu Puan ini sebagai Calon Gubernur  Prov. Sumsel ikut dalam Pilkada Serentak 2024, bertarung melawan Petahana saat ini dan atau Paslon Gubernur yang lain. Bila berhasil akan meningkatan Fortopolionya sebagai Tokoh Politik yang layak diperhitungkan. harapnya.

Bukankah Pak Jokowi, Ganjar Pranowo, Anis Baswedan dan Ridwan Kamil juga memposisikan secara strategis Jabatan Gubernur untuk Jabatan Pemerintahan diatasnya, yaitu Jabatan Presiden atau Wakil Presiden. (Red).

Ayo, silahkan dicoba. Mbak Puan, jangan ragu ataupun Gengsi.