Pengamat Politik Sebut HNU Akan Menambah Deretan Kekecewaan Partai Jika Gagal di Gerindra

Pengamat Politik Sebut HNU Akan Menambah Deretan Kekecewaan Partai Jika Gagal di Gerindra

Palembang, mediasumatera.id – Menyilapi eks Sekda Provinsi Sumsel, H.Nasrun Umar (HNU) yang mengundurkan diri dari Partai PAN dan begabung ke Partai Gerindra mengundang polemik di perpolitikan Sumatera Selatan.

Bahkan, hal itu juga membuat Pengamat Politik Sumsel, Bagindo Togar angkat bicara.

Menurut Bagindo Togar, bahwa secara etik dan non etik sikap mau, perilaku politik H.Nasrun Umar, tidak bisa dibenarkan.

“Terkesan sangat pragmatis dan advonturir. Dimana ” begitu mudahnya pindah kelain hati”. Dimana fungsi tanggung organisatorisnya tidak dijalankan secara konsekuen. Santer dipublik sebelumnya HNU juga mencoba untuk maju sebagai Calon Walikota melalui Parpol diluar PAN dan Gerindra,” kata Bagindo, Senin (22/04).

“Tetapi melihat hasil perolehan kursi dalam Pileg kemarin hasilnya juga sama dgn yang diperoleh PAN,juga elaktablitas tak kunjung meningkat serta Elite PAN Daerah ini juga telah ” mengalihkan dukungan politik kepada Sosok yang lain “. Dan itu sangat dipahami oleh HNU, sebagai “sanksi ” kelembagaan yang dikenakan kepadanya, dikarenakan ketidak mampuan dalam mencapai target politik yang disepakati,” tambahnya.

Bagindo menilai, saat ini HNU telah bermetamorfosis dan berharap didukung penuh sebagai Calon Bupati Muara Enim dalam Pilkada November nanti.

“Tentu saja sebagai seorang Tokoh dan mantan Pejabat tinggi di Pemerintahan Provinsi, ia telah melakukan kalkulasi serta pertimbangan yang komprehensif,” ujarnya.

Namun, lanjut Bagindo, jika HNU gagal, akan bertambah juga deretan kekecewaan Parpol, baik prestasi maupun reputasi.

“SebelumnyaPAN yang ditinggalkan ,apakah Gerindra juga akan diperlakukan sama oleh HNU, kita tunggu saja seiring waktu menuju Pemilu (kepala daerah),” pungkasnya.

Baca Juga :  Ali Pudi Siap Mengabdikan Diri di Bacabup Bupati Kabupaten Empat Lawang