Berita  

Yesus Mencintai Orang Berdosa

Yesus Mencintai Orang Berdosa

DAMAI BAGIMU, mediasumatera.id– para saudaraku ytk. dalam Kristus. Adakah para saudaraku dalam keadaan damai, sehat dan bahagia? Tetapi harus diingat bahwa sumber kedamaian, kesehatan dan kebahagiaan berasal dari Tuhan.

Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Matius 9: 9 – 13, yakni Dalam Matius 9:9–13, yakni Matius pemungut cukai mengikut Yesus. Dalam bacaan Injil hari ini, kita melihat bagaimana Yesus memanggil Matius, seorang pemungut cukai, profesi yang dipandang rendah dan dianggap berdosa oleh masyarakat Yahudi pada masa itu. Alih-alih menjauhi Matius, Yesus justru berkata, Ikutlah Aku, dan kemudian makan bersama para pemungut cukai dan orang-orang berdosa di rumah Matius.Tindakan Yesus ini, tentunya mengejutkan banyak orang, terutama para pemuka agama yang mempertanyakan mengapa Ia bergaul dengan orang berdosa. Yesus menjawab dengan tegas: Ia datang justru untuk mereka yang menyadari diri-Nya butuh pertolongan. Matius, yang mungkin hidup dalam penyesalan atau keterpurukan, mendapat undangan kasih karunia. Ini menunjukkan bahwa tidak ada dosa yang terlalu besar yang melebihi kasih Yesus. Artinya seberapa pun berat atau besar nya dosa kita, asalkan kita mau bertobat, maka Yesus akan selalu mengasihi dan mencintai kita.

Makna yang Terkandung dari bacaan Injil hari ini bagi kita, adalah:
1. Kasih Yesus tak terikat status atau reputasi. Ia melihat HATI yang telah berubah,dan bukan masa lalu yang kelam.
2. Pemanggilan Matius menunjukkan belas KASIH, dan bukan penghukuman & penghakiman. Yesus datang bukan untuk orang yang merasa dirinya benar, tetapi bagi mereka yang sadar akan dosa dan membutuhkan pertobatan.
3. Sikap Yesus mengundang refleksi: Apakah kita juga mampu mengasihi tanpa syarat? Ataukah kita masih melihat orang lain dengan stigma?

Baca Juga :  Pembentukan Burn Center RS Bhayangkara TK.I Pusdokkes POLRI Sebagai Strategi Pelayanan Kesehatan Masyarakat DKI Jakarta

Pertanyaan untuk Direnungkan:
1. Apakah saya terkadang seperti orang Farisi, merasa lebih benar, dan memandang rendah orang lain?
2. Bagaimana saya meneladan Yesus dalam menunjukkan belas kasihan kepada mereka yang tersesat?
Selamat merenung🙏🙏