Palembang, mediasumatera.id – Film yang membahas pengusiran setan dari sudut pandang Agama Katolik dapat memberikan perspektif yang menarik bagi penonton. Di Palembang, masyarakat, termasuk romo, suster, dan frater, berbondong-bondong untuk menonton film tersebut. Film Kuasa Gelap tengah viral dan menjadi perbincangan utama di berbagai kalangan. Selain cerita menarik, film ini menonjol karena menjadi film eksorsis pertama yang mengangkat tema pengusiran setan dalam tradisi Katolik di Indonesia.
Kuasa Gelap menciptakan film pertama tentang eksorsisme dalam agama Katolik. Ditulis oleh: Vera Varida Robert Ronny Andri Cahaya. Eksorsisme, merupakan praktik mengusir setan, sering muncul dalam banyak film horor, terutama dari Hollywood. Namun, eksorsisme dalam konteks Indonesia yang ditampilkan oleh film Kuasa Gelap menawarkan perspektif baru bagi para penonton.
Film ‘Kuasa Gelap’ mengeksplorasi aspek psikologis dan emosional yang mungkin selama ini belum banyak dieksplorasi dalam film bergenre horor Indonesia. Dibintangi oleh Jérôme Kurnia, Lukman Sardi, Astrid Tíar, Lea Ciarachel, Freya JKT48, dan Delia Hussein, film ini tidak hanya relevan bagi penonton Katolik, namun juga berhasil mendobrak batasan latar belakang agama .
Dengan mengeksplorasi emosi karakter terkait trauma dan masalah kesehatan mental, memberikan perspektif yang dekat dengan khalayak universal. Film “Kuasa Gelap” diterima dengan baik oleh penonton Indonesia dan juga di Palembang karena hadir di tengah masyarakat yang mencari sesuatu yang baru dan segar untuk menghibur, dan pesan dari film ini dapat menjangkau lebih banyak masyarakat di Indonesia.
Eksorsisme, istilah yang merujuk pada praktik pengusiran setan dalam tradisi iman Kristiani, telah menjadi tema populer dalam genre horor. Bahwa film-film bertema eksorsisme identik dengan unsur supranatural, kerasukan setan, dan peran tokoh agama seperti imam dalam upaya mengusir iblis. Pesan lainnya bagi masyarakat diharapkan jangan bermain-main dengan dunia mistik seperti jailangkung dll.(AD)