Minggu, 10 November 2024

KULTUR POLITIK GENERASI MILENIAL WARNAI PILPRES 2024

KULTUR POLITIK GENERASI MILENIAL WARNAI PILPRES 2024

mediasumatera.id – Berbeda dengan pemilu presiden sebelumnya, Pilpres 2024 kali ini lebih banyak diwarnai, lebih banyak dipengaruhi, oleh kultur politik generasi milenial.

Itu respon cepat ketika kita membaca berita yang kini hot. PSI, partai anak-anak muda itu, akhirnya mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

PSI selaku partai anak-anak muda kini semakin menjadi berita. Partai ini semakin viral, semakin menghebohkan. Itu terutama sejak Kaesang Pangarep dipilih sebagai ketua umumnya yang baru.

Tokoh generasi milenial lainnya, Gibran Rakabuming Raka, sebelumnya duluan menjadi heboh. Ia menjelma pusat kontroversi, melahirkan pro dan kontra. Itu terutama ketika Gibran akhirnya dipilih sebagai calon wakil presiden dari Prabowo Subianto.

Mengapa dalam pilpres kali ini, berbeda dibanding pilpres sebelumnya, peran generasi milenial lebih kuat? Dua penyebab.

Pertama: konteks demografi. Pada pilpres lalu, pilpres 2019, apalagi pilpres sebelumnya, populasi generasi milenial, yaitu mereka yang lahir di tahun 1982 ke atas, jumlah mereka masih di bawah 40%.

Tapi kini di tahun 2023, apalagi di tahun 2024 ke atas, jumlah generasi milenial ini sudah 48,5%. Sebentar lagi jumlah mereka melampaui 50%. Mereka pun segera menjadi majoritas pemilih Indonesia.

Kedua, yang membuat beda, baru pertama kali pada pilpres 2024, tokoh dari generasi milenial ikut menjadi pelaku utama, menjadi calon wakil presiden, lewat Gibran Rakabuming Raka.
Ini juga belum terjadi dalam pilpres sebelumnya.

Memang datangnya kultur generasi milenial ini lebih banyak masuk lewat Prabowo Subianto. PSI partai anak muda kini di barisan Prabowo. Juga tokoh politik utama generasi milenial, Gibran, juga berada di kubu Prabowo Subianto.

Ini juga dikonfirmasi oleh survei LSI Denny JA, pada bulan September 2023. Memang lebih banyak pemilih dari generasi milenial yang mendukung Prabowo Subianto, dibandingkan yang mendukung Ganjar atau Anies.

Baca Juga :  Polresta Deli Serdang Akan Gelar Ops Zebra Toba 2021 Secara Humanis

Namun generasi milenial ini tidak hanya hadir. Mereka juga membawa kultur politik baru. Kultur politik generasi milenial berciri tiga hal ini.

Pertama, kultur digital. Generasi milenial datang bersama era internet. Mereka membawa serta dan hidup di dalam generasi media sosial.

Generasi milenial potensial aktif sekali di dunia politik. Itu karena sekarang ini, teknologi memudahkam mereka untuk aktif di ruang publik. Cukup dengan posting dari handphonenya sendiri, yang ia kontrol sendiri, melalui media sosial, mereka langsung bisa pengaruhi ruang publik.

Kedua, generasi mileneal membawa pula kultur dunia Global. Melalui internet, hanya dengan handphone di tangan, mereka bisa masuk ke dunia Global yang minta ampun beragamnya, yang minta ampun bebasnya dari dunia barat sana.

Dengan sendirinya, generasi milenial membawa tradisi yang terbiasa dengan perbedaan. Mereka juga lebih terbiasa dengan kebebasan.

Ciri ketiga yang juga unik, mereka membawa serta kultur eksplorasi. Generasi milenial ini lebih berpetualang. Mereka ingin hal-hal baru. Mudah sekali mereka lepas dari tradisi lama.

Mereka menjadi anak zamannya sendiri, membawa isu-isu yang sekarang penting. Misalnya isu lingkungan hidup. Termasuk juga isu hak asasi manusia.

Kita akan melihat generasi milenial tidak hanya hadir. Tapi mereka pun akan ikut mengubah politik Indonesia.

Selamat berperan untuk generasi milenial di pentas nasional. Warnailah Indonesia dengan mindset zamanmu.