Media Sumatera, Online. Palembang – Masih mengularnya antrian mobil berbahan bakar solar, terutama truck angkutan, dijalan menuju SPBU Celentang Palembang, sangat mengganggu pengguna jalan dan membuat para sopir mengeluh karena mengantri sampai tiga hingga lima jam untuk mendapatkan solar bersubsidi, Rabu siang ( 30/03/2022 ).
Ajis, salah seorang pengurus di SPBU Celentang ini menerangkan, belakangan ini memang untuk truck dibatasi pembelian solar maximal Rp 400.000,-, dan kendaraan pribadi Rp 200.000,-, ini dilakukan agar bisa terbagi rata untuk semua kendaraan berbahan bakar solar, dikarenakan pasokan dari Pertamina yang terbatas, tapi mulai hari ini sudah normal lagi hingga kedepanya, bisa ngisi sampai full tank, tutur Ajis.
Ketika ditanya kru media ini, kenapa belakangan ini terjadi kelangkaan solar,
Silahkan aja tanyakan langsung ke Humas Pertamina bagian pemasaran, jawab Ajis walaupun didesak beberapa kali untuk menerangkan tentang kelangkaan solar di SPBU Celentang ini, kami tidak bisa memberikan keterangan mengenai kelangkaan solar ini, tegas Ajis.
Hery Yusrizal salah seorang supir truck, mengaku sangat kecewa dengan kelangkaan solar ini. ” Kitakan tau, banyak masukan minyak, tapi minyaknya dimana, kita masyarakat jadi susah. Untuk ngantri aja bisa sampai tiga hingga lima jam “, ujar Herry.
Senada dengan yang disampaikan Herry, Alamsyah, supir truk line Sekayu Palembang, memang selama ini dibatasi untuk pembelian Solar dan antri tiga hingga lima jam, tapi di SPBU lain ada juga yang boleh ngisi sampai full tank, akibat dari antrian ini juga menggangu lalu lintas disekitar SPBU ini, terangnya.
Harapan para supir, semoga pemerintah bisa mencarikan jalan keluar untuk mengatasi kelangkaan minyak solar ini, agar tidak menyusahkan masyarakat, terutama kami para supir yang sangat tergantung sekali akan ketersediaan solar agar kami bisa menafkahi keluarga dengan lebih tenang dan nyaman, tutupnya. ( Ren/MS ).
