Jakarta, mediasumatera.id – Sekjen Ikatan Aktivis 98 (IKA 98) yang juga Wasekjen Rumah Gibran Rhuqby Adeana S, sejalan dengan pemikiran Presiden Jokowi, TNI/Polri harus membersihkan residu politik paska pilpres 14 februari 2024.
“Kami mendukung langkah persuasif guna menciptakan kondusifitas bangsa paska pilpres, kalau ada pihak pihak yang tidak puas dengan hasil pilpres silahkan melalui mekanisme perundangan undangan dan konstitusi yang berlaku,” kata Rhuqby Adeana S dalam rilisnya, Selasa (5/4/2024) di Jakarta.
Kata dia, seharusnya juga bukan malah nyampah dijalan dengan menggelar aksi aksi demonstrasi yang tidak konstekstual.
“Kami ini aktivis ratusan ribuan kali turun kejalan, tetapi kontekstual dalam menggelar aksi demonstrasi, ada analisa swatch ada bacaan sitnas dan selalu menggunakan data sebelum turun. Bukan ujuk aksi tanpa data,” terang Sekjen IKA 98 ini.
Wasekjen Rumah Gibran Rhuqby Adeana juga menyatakan, Presiden Jokowi adalah orang yang sangat taat dan patuh dengan undang – undang dan konstitusi. Situasi provokatif saat ini tidak bisa kita biarkan karena berita kebohongan, hoax, fitnah dan ujaran kebencian yang terus menerus di propagandakan ditengah masyarakat.
“Jika situasi ini dibiarkan akan menjadi pembenaran dimata publik,” ucapnya.
Baginya, isu kecurangan sirekap, isu hak angket, isu kecurangan pemilu, sampai pada niat jahat pemakzulan Presiden Jokowi harus kita sikapi bersam. Karena hanya akan mengakibatkan perpecahan ditengah masyarakat dan menyebabkan hal yang lebih berbahaya lagi terjadinya disintegrasi bangsa.
“Tidak boleh negara kalah oleh segelintir kelompok minoritas yang angkuh arogan dan selalu mengeksploitasi atas nama perjuangan rakyat. Kami percaya TNI/Polri 100% akan berpihak kepada rakyat dan tidak akan membiarkan bangsa ini terpecah belah hanya karena perbedaan politik,” tegasnya.
Kata Rhuqby dirinya akan melaksanakan intruksi Presiden bersihkan residu politik paska Pilpres 14 februari 2024.
“Hal ini kami mendukung penuh. Saatnya residu politik Pemilu 2024 dibersihkan,” pungkas Rhuqby.