mediasumatera.id – Dalam rangka menyongsong 100 tahun Imam-iman SCJ hadir di Indonesia salah satu kegiatannya berlangsung tournament Volley ball antar lembaga instansi di Keuskupan Agung Palembang seperti Yayasan Xaverius, Charitas Hospotal, Pansos Bodronoyo, Unika Musi Charitas, Paroki Santo Yoseph, Paroki Santa Maria, Paroki Allah Maha Murah, Paroki Santo Petrus, Paroki Hati Kudus, Paroki Sanfrades, KMKC, Lembaga Miryam, Seminari, Paroki Santo Paulus,dan kelompok Imam/Biarawan. Acara dibuka oleh Andreas Suparman SCJ selaku Pater Provinsial SCJ Indonesiapada Sabtu, (13/4/2024) bertempat di lapangan volley komplek Unika Musi Charitas Jalan Bangau Palembang. Turnament ini akan berlangsung selama 1 bulan dan berakhir final pada 12 Mei 2024.
Kongregasi Imam-imam Hati Kudus Yesus (SCJ) didirikan oleh Pater Leon Dehon di Saint-Quentin, Aisne dan menerima decretum laudis dari Takhta Suci pada tanggal 25 Februari 1888, memulai karya di Indonesia pada bulan September 1924 di Tanjung Sakti.Sumatera Selatan. Misionaris SCJ pertama adalah Pastor H.J.D. van Oort, Pastor K. van Steekelenburg, dan Br. Felix van Langenberg. Para imam SCJ yang sering disebut sebagai Dehonian..
Dalam pembukaan tournament volley SCJ Cup Romo Andreas Suparman, SCJ dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan turnment SCJ Cup ini untuk mensyukuri kehadiran imam-imam Hati Kudus Jesus 100 tahun yang lalu di Indonesia yang di mulai dari bumi Pasemah Tanjung Sakti., serta pendampingannya sampai saat ini. Rangkaian kegiatan dimulai mengarak salib suci Yesus ke seluruh wilayah Indonesia di mana SCJ memiliki sejarahnya di tempat tersebut. Selain kegiatan pembinaan rohani, seminar-seminar dsb sedangkan puncak acara 100 tahun SCJ akan dilaksanakan bulan September 2024 dengan diaksanakan tahbisan imam baru dan perayaan syukur.
Romo Andreas Suparman SCJ lebih lanjut berharap agar SCJ dapat berjalan bersama dalam mengangungi peziarahan hidup dan peziarahan iman sesuai tema 100 tahun SCJ yaitu “ Dengan hati terbuka, berjalan bersama Gereja lokal.”. Melalui tournament Volly, permainan yang mengikutkan semua golongan merupakan simbol Gereja lokal. Permainan dengan kerjasama yang baik, tetapi dimungkinkan masing-masing diberi peran sesuai kemampuannya. Inilah proses berjalan bersama yang mendasari: hati yang terbuka. Merujuk pada Hati Yesus, sumber kasih dan rahmat. Ini yang harus menjadi penggerak utama. Hati kita yang terbuka, terbuka untuk mau berjalan bersama. Hati kita terbuka akan kekurangan dan kelebihan pihak lain. Tanpa sikap dasar ini maka permainan volly hanya akan menjadi ajang ambisi dan egoisme.