Palembang, mediasumatera.id – Upacara memperingati hari Sumpah Pemuda di halaman SMA Xaverius 2 Palembang Jalan Suka Bangun 1 Palembang pada Senin, 28 Okteber 2024 berjalan dengan khidmad dan lancar. Upacara yang diikuti oleh seluruh peserta didik kelas 10,11 dan 12 serta ibu – bapak guru dengan menampilkan orasi oleh Aloysius Marcio Gonzales.
Aloysius dalam orasinya mengatakan bahwa peringatan hari Sumpah pemuda bukan hanya sekadar sebuah kata-kata, tetapi merupakan janji dan semangat para pemuda untuk bersatu, berjuang, dan berkontribusi bagi bangsa Indonesia. Hal mana perjuangan kita dengan perjuangan pendahulu kita itu jauh berbeda. Disaat pendahulu kita berperang di medan pertempuran, kita sekarang berperang untuk menaklukkan
Lebih lanjut dikatakan oleh Oloysius bahwa saat pendahulu kita berjuang dengan meruncingkan bambu untuk melawan penjajah, kita yang kini berjuang meruncingkan potlot untuk mencatat materi . Di era digital yang penuh tantangan dan peluang, semangat Sumpah Pemuda harus kita terjemahkan dalam konteks kekinian. Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa Indonesia kini tidak hanya berlaku di dunia nyata, tetapi juga di dunia maya. Media sosial dan platform digital lainnya harus menjadi wadah pemersatu, bukan pemecah belah. Sebagai generasi muda, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di ruang digital.
Peserta didik SMA Xaverius 2 Palembang diajak untuk menggunakan media sosial untuk menyebarkan optimisme, bukan pesimisme. Mari kita manfaatkan teknologi untuk menciptakan inovasi, bukan sekadar konsumsi. Dan yang terpenting, mari kita jaga persatuan kita, baik di dunia nyata maupun maya dan dapat menjadi agen perubahan. Tugas seorang pemuda-i adalah melanjutkan semangat Sumpah Pemuda di Era Digital ini. Harus bersatu dalam keragaman, menghargai perbedaan, dan saling mendukung satu sama lain. Juga perlu aktif berpartisipasi dalam kegiatan yang bermanfaat, baik di sekolah, di masyarakat, maupun di lingkungan sekitar.
Petrus Widodo selaku Kepala SMA Xaverius 2 Palembang kepada para siswa mengatakan bahwa masa depan Indonesia adalah milik Generasi muda, di masa Indonesia Emas 2045, pemimpin bangsa adalah anak-anak muda kalangan generasi milenial dan Generasi Z di masa sekarang. Bagaimana cara kita menaklukan dunia dan masa depan? Kembali lagi kepada kedisiplinan kita , Ego kita, Mental kita. Jika kita sudah siap dengan itu, dunia sudah kita taklukan. Dengan mental yang kuat, kita akan tersenyum menghadapi kejamnya dunia masa depan. Untuk itu kepada para pemuda agar menunjukkan rasa cinta kita kepada Indonesia dengan cara menjalankan tugas sebagai pelajar. Mulai saja dari hal-hal yang kecil, seperti belajar dengan giat. Tetapi belajar dengan giat tidak cukup, jika tidak mempunyai seorang mentalitas pejuang. Mentalitas untuk mencapai tujuan. Maka marilah mulai dari diri kita terlebih dahulu, mari menjadi pribadi yang disiplin, jujur, mandiri, santun dan berani, terutama berani dalam inovasi untuk menghadapi tantangan zaman. Marilah Tumbuh menjadi lebih baik, bersama cari panggilan kita .Jadi lebih baik dibanding diri kita yang sekarang.(AD)
