Minggu, 19 Mei 2024
Agama  

100 Tahun SCJ Di Indonesia : Dengan Hati Yang Terbuka, Berjalan Bersama Gereja Lokal

100 Tahun SCJ Di Indonesia : Dengan Hati Yang Terbuka, Berjalan Bersama Gereja Lokal

Palembang, mediasumatera.id – Selasa (14/3) bertempat di Gereja Hati Kudus Jalan Kolonel Atmo Palembang dalam rangka menyongsong 100 tahun Imam-iman SCJ hadir di Indonesia berlangsung pembukaan perayaan dengan Ekaristi yang dipimpin oleh Mgr Yohanes Harun Yuwono Uskup Agung Palembang didampingi Mgr Aloysius Sudarso, Uskup Emiritus, Mgr Avien Triatmadja Uskup terpilih Tanjungkarang, Romo Andreas Suparman Superior SCJ dan segenap biarawan-biarawati serta undangan yang hadir. Acara diawali misa kudus, perarakan salib SCJ dan pemotongan tumpeng ulang tahun oleh Romo Andreas Suparman,SCJ.

Kongregasi Imam-imam Hati Kudus Yesus berasal dari bahasa Prancis Prêtres du Sacré-Cœur de Jésus (SCJ) adalah ordo keagamaan katolik yang didirikan oleh Leon Dehon di Saint-Quentin, Aisne dan menerima decretum laudis dari Tahta Suci pada tanggal 25 Februari 1888 Para imam SCJ ini juga sering disebut sebagai Dehonian.

100 Tahun SCJ Di Indonesia : Dengan Hati Yang Terbuka, Berjalan Bersama Gereja Lokal

Membicarakan Kongregasi SCJ Indonesia tidak bisa dilepaskan dari Gereja Sumatera bagian Selatan. Oleh karenanya, hidup dan berkembangnya kongregasi ini sangat ditentukan oleh hidup dan perkembangan Gereja. Pada awalnya Sumatera Selatan adalah wilayah Gerejani yang meliputi propinsi Jambi, Palembang, Bengkulu dan Lampung. Luas daerahnya kira-kira 187.977 km persegi. Penduduk asli tersebar dalam banyak suku, antara lain Pasemah, Ogan, Komering, penduduk asli Lampung dan Palembang.
Mulai tahun 1923, Sumatera Selatan merupakan daerah kegerejaan tersendiri, yang dipercayakan kepada Imam-imam Hati Kudus Yesus (SCJ). Misionaris SCJ pertama adalah Pastor H.J.D. van Oort, Pastor K. van Steekelenburg, dan Br. Felix van Langenberg. Pada bulan September 1924 mereka memulai karya mereka di Tanjung Sakti. Pertama-tama mereka menjelajahi seluruh daerah Tanjung Sakti untuk mengetahui keadaannya dan untuk melihat apa yang dapat dan harus dikerjakan. Sekarang ini kita hidup dalam dunia yang dibayang-bayangi oleh banyak ideologi (terutama sekularisme) dan oleh banyak ketidakadilan.

Baca Juga :  Paus Fransiskus Garisbawahi Nilai Universal Yerusalem dalam Pidatonya kepada Warga Palestina

100 Tahun SCJ Di Indonesia : Dengan Hati Yang Terbuka, Berjalan Bersama Gereja Lokal

Romo Andreas Suparman Superior SCJ Indonesia dalam sambutannya mengatakan bahwa “ Dalam dunia kita inilah para SCJ dipanggil untuk memancarkan terang dan menghidupkan api Hati Kudus Yesus, yaitu “menjadikan Yesus Kristus sebagai jantung dunia”. Inilah kharisma SCJ, yaitu masuk dalam dunia yang dibayang-bayangi oleh kegelapan, tetapi sekaligus kita menyinarinya dan membaharuinya dari atas, dari Hati Kudus Yesus yang mengusir kegelapan dunia. SCJ merangkul seluruh bumi dan menjadikannya satu, tanpa satu segipun yang terkecualikan dari rahmat yang menyelamatkan.

100 Tahun SCJ Di Indonesia : Dengan Hati Yang Terbuka, Berjalan Bersama Gereja Lokal

Selama satu setengah tahun kedepan sampai September 2024 dalam perayaan 100 tahun SCJ akan dilaksanakn aneka kegiatan seperti Kirab salib di tonggak-tonggak kehadiran SCJ yaitu di Palembang, Tanjungsakti, Bengkulu, Lampung, Belitang, Jambi, Riau, Jakarta, Yogyakarta Kalimantan dan Papua. Gerakan cinta devosi dan novena Hati Kudus Yesus, Napak tilas dan ziarah tempat bersejarah, Pelayanan sosial karikatif, aneka sarasehan dan seminar, aneka lomba dan gathering dan diakhiri perayaan puncak 100 tahun kehadiran SCJ di Indonesia pada September 2024.