Palembang, mediasumatera.id – Uskup Agung Palembang Mgr. Yohanes Harun Yuwono mengharapkan adanya keterlibatan kaum muda dalam setiap pertemuan antar tokoh agama.
Hal ini disampaikannya dalam pertemuan Komisi Hubungan Antar Agama dan Kepercayaan Keuskupan Agung Palembang (KomHAAK KAPal) dengan pihak Kuria, Rabu (20/3/2024) malam, di ruang pertemuan keuskupan, Jl. Tasik No. 18 Palembang bersama pengurus KomHAAK KAPal terdiri yang dari RP AM Kristiaji, MSC sebagai ketua, Leonardus Sutrisno sebagai sekretaris, Alphonsus Supardi sebagai anggota, Lucia Maria Santoso sebagai anggota, Harmadi sebagai anggota, Bovend Saor Sitinjak sebagai anggota, dan Eko Maranata Situmorang sebagai anggota.
Menurutnya, persaudaraan dan kerukunan antar tokoh agama, dapat terus diwariskan kepada generasi muda.
“Supaya tidak hilang, ketika tokoh-tokoh tua pergi,” ujar Uskup Mgr Harun yang sebelumnya bertugas di Keuskupan Tanjungkarang tersebut.
Dalam pemikirannya, pekerjaan KomHAAK KAPal harus terus-menerus diperbarui.
Ia mencontohkan keteladanan yang dimiliki oleh Santo Fransiskus Asisi.
“Santo Fransiskus kan pernah mengatakan harus berani mengulangi lagi. Atau, harus berani mengatakan, kita belum berbuat apa-apa. Mari kita mulai lagi,” ungkap pria yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi Kerawam KWI ini.
Dikatakannya, relasi antar pemuka agama selalu bersifat formal.
Secara umum, pertemuan antar tokoh agama dilakukan pada hari raya, seminar, atau undangan tertentu.
Ia melihat, hal yang berbeda terjadi di tingkat bawah.
“Sangat hidup. Atau diusahakan hidup, dan selama ini cukup baik,” katanya.
