Palembang, mediasumatera.id – Paus Fransiskus, pimpinan Gereja Katolik Roma, mengunjungi Indonesia pada 3-6 September 2024. Kunjungan tersebut merupakan bagian dari perjalanan apostolik kerasulannya yang bertujuan untuk memperkuat hubungan antara Gereja Katolik dan masyarakat di berbagai negara. Selama kunjungannya, Paus Fransiskus mengunjungi Jakarta. Akan mengadakan misa akbar di GBK Kamis (5/9/2024), bertemu dengan tokoh agama dan masyarakat, serta berdialog dengan berbagai organisasi untuk mempromosikan perdamaian, toleransi, dan solidaritas. Kunjungan tersebut dinilai penting karena menyoroti komitmen Paus terhadap dialog antaragama dan dukungan terhadap minoritas Kristiani di negara mayoritas Muslim seperti Indonesia.
Keuskupan Agung Palembang untuk Misa Agung di GBK, mengirimkan umat sebanyak 1.000 orang yang terdiri dari 48 orang imam, 6 frater, 2 bruder, 31 suster,dan 914 orang awam. Akan berangkat bersama menuju Jakarta dengan menggunakan bus, pesawat terbang dan mandiri pada Rabu, 4 September 2024.
Semangat dan antusiame umat Katolik Indonesia tidak hanya tertuju pada mereka yang hadir di GBK saja. Beberapa surat edaran sudah disampaikan. Mereka berharap, mereka yang tidak ke GBK sekalipun, mempunyai kesempatan untuk menunjukkan semangatnya serta berbagi kegembiraan, suka dan duka melalui live streaming di paroki, komunitas kecil, dan stasiun mereka. dan kedatangan orang-orang untuk menyambut Paus Fransiskus, khususnya Misa yang sangat istimewa yang dipimpin oleh Paus.
RD. Yohanes Kristianto Vikjen Keuskupan Agung Palembang kepada para peserta misa akbar dari KaPal menyatakan bahwa kehadiran Bapa Suci ke Indonesia sungguh memberi dampak dan pengaruh sekaligus juga bagi kita umat yang ada di Indonesia, umat Katolik juga semakin kuat. Simbol Bapa Suci yang dipakai, yakni iman, persekutuan dan pilar rasa, figur ini menjadikan kehadirannya sangat penting di Indonesia. Selain itu, saya kira kita semua para peserta sudah mempersiapkan segala sesuatunya, baik sebagai pribadi, data-data pribadi, syarat-syarat yang diharuskan ada, semuanya siap untuk berangkat, bahkan ada yang sudah berangkat lebih dahulu ke Jakarta.
Dilihat sisi positifnya ada antusiasme, ada sukacita, ada kegembiraan yang luar biasa. Panitia juga sudah menyediakan segala sesuatunya. diperkirakan 86.000 umat yang hadir itu benar-benar sebagai satu kesatuan. Ada yel-yel ada lagu-lagu yang saya kira sudah dibagikan kepada kita semua, baik kalau para peserta mungkin di perjalanan dalam bus mengulangi yel-yel itu, menghapalkannya, juga lagu-lagu yang akan dipakai nanti di GBK supaya nanti kita ikut aktif di dalamnya, tidak sekedar menjadi penonton tapi kita sudah mempersiapkan juga situasi ini.
Romo Kris menekankan kepada umat KaPal yang akan berangkat ke GBK agar ketentuan yang ditetapkan oleh Panitia Pusat, yang sudah berulang kali disampaikan kepada kita, intinya ikuti saja dengan segala macam batasan-batasannya karena pasti tujuannya baik, supaya seluruh rangkaian acara ini berjalan dengan baik. Selamat menikmati perjalanan dari tempat masing-masing, semoga kita semua sehat, perjalanan lancar dan kita bisa bergabung dalam sukacita bersama dengan seluruh umat yang ada di GBK nantinya.
Selain itu Romo Kris mengingatkan kita yang ada di Paroki dan lembaga-lembaga lain untuk memperhatikan surat edaran yang terakhir yang menggambarkan antusiasme menyambut Paus Fransiskus dengan membuat banner atau membuat simbol-simbol tertentu yang bisa dilihat secara publik bahwa kita ini satu kesatuan utuh walaupun tidak ada di Jakarta, tapi seluruh Gereja Katolik di wilayah Indonesia. Keuskupan Agung Palembang ikut serta bergembira menyambut kedatangan Paus Fransiskus dengan kreativitas masing-masing.
Segi positifnya ada semangat, kegembiraan, sukacita yang biasa bagi umat Katolik. Diperkirakan 86.000 orang yang berpartisipasi benar-benar merupakan satu kesatuan. Panitia Pusat telah berulang kali diberitahu tentang peraturan dan tujuannya tentu baik, dan semua pembatasan yang mungkin harus dipatuhi agar seluruh rangkaian acara berjalan lancar. Semoga kita semua tetap sehat, perjalanan lancar, dan kita bisa menikmati kegembiraan bersama seluruh masyarakat GBK. Selain itu, Romo Kris memberikan dorongan kepada paroki-paroki dan lembaga-lembaga lain dengan membuat spanduk-spanduk dan memperlihatkan simbol-simbol tertentu yang dapat dilihat secara publik, meskipun kami tidak sepenuhnya setuju dengan hal-hal tersebut.
Tidak hanya di Jakarta, tapi juga di seluruh gereja Katolik di Indonesia. Keuskupan Agung Palembang bergembira atas kedatangan Paus Fransiskus yang memiliki kreativitas unik. Nantinya 1000 umat dari Keuskupan Agung Palembang masuk kategori Red A dan akan duduk di zona 7, mendapat kursi pada baris 4 sampai 46 dan masuk melalui pintu 26 dan 27. Untuk akses masuk ke zona 7 melalui gate 5 atau gate 6 dan pintu masuk ke pelataran GBK lewat Plaza Tenggara Jl. Jendral Sudirman.
Bagi umat Katolik yang tidak memiliki tiket ke GBK untuk menyambut kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia umat diharapkan dapat mengikuti misa secara livestreaming . Bagi umat Paroki Santo Yoseph Palembang diundang mengikuti Misa Akbar di GBK melalui Live Streaming di Gereja mulai pukul 16.30 Wib, Kamis 5 September 2024, juga untuk mendapatkan berkat Apostolik dari Paus Fransiskus.
