mediasumatera.id – Basilika Santo Fransiskus Xaverius siap dibangun di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara,Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Hal ini disampaikan oleh Dirjen Bimas Katolik, Suparman, saat memimpin rapat pembahasan dan tindak lanjut terkait basic design kompleks peribadatan di IKN Nusantara yang berlangsung secara luring dan daring di Jakarta seperti dikutip dari laman Kemenag.
Proses pembangunan basilika yang melibatkan banyak pihak, antara lain, Kementerian PUPR, Kementerian Agama, Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), dan pengelola IKN Nusantara. Oleh karena itu, menurut Dirjen, rapat koordinasi ini penting untuk membangun koordinasi dan kolaborasi untuk memetakan target sekaligus memastikan semua desain dan perencanaan yang disepakati terkait pembangunan Basilika Nusantara dapat berjalan baik dan dapat terselesaikan pada waktunya.
Dijelaskan Dirjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Diana Kusumastuti bahwa semua desain telah dilakukan. Proses lelang pun telah dilaksanakan. Di awal bulan Juli 2024, pembangunan Basilika Nusantara sudah dapat dimulai. Diperkirakan Maret 2025 Basilika Nusantara Santo Fransiskus Xaverius seluas ± 11.998 ㎡ telah rampung terbangun.
Uskup Agung Samarinda, Mgr. Yustinus Harjosusanto, MSF., menyambut baik rencana baik pemerintah. Ia pun siap mendukung proses pembangunan basilika berpelindung St. Fransiskus Xaverius ini. Ia juga menegaskan alasan pemberian nama basilika dengan nama pelindung St. Fransiskus Xaverius.
“Santo Fransiskus (Xaverius) adalah salah satu misionaris yang meletakkan dasar iman Katolik di Asia termasuk Indonesia. Nama itu cocok untuk dijadikan pelindung basilika (di) IKN,” ungkap Mgr. Yustinus.
Lebih lanjut Uskup Agung Samarinda menjelaskan rumah ibadah ini akan disebut basilika karena memiliki keistimewaan tertentu, yakni ada di pusat pemerintahan IKN. Ia berangan pula semoga keberadaan basilika kelak menjadi daya tarik sendiri untuk wisata rohani Katolik.
Mgr. Yustinus juga berharap Basilika Nusantara bisa jadi rumah ibadah bagi umat Katolik sekitar dan bagi umat Katolik yang akan berkunjung ke Nusantara.
Saat nantinya selesai terbangun, Basilika Nusantara St. Fransiskus Xaverius akan menjadi basilika pertama yang dimiliki Indonesia. Sekaligus membuat Indonesia menjadi negara keempat di Asia Tenggara yang mempunyai basilika, setelah Filipina, Vietnam, dan Malaysia. Namun penetapan sebuah gereja menjadi berstatus basilika memerlukan persetujuan terlebih dahulu dari Takhta Suci Vatikan.
“Ini jadi warisan/icon wisata rohani yang ramah kepada semua umat. Basilika ini harus menggambarkan iman yang berdampak eksternal artinya membawa kebaikan untuk banyak orang,” ungkap Sekretaris Eksekutif Komisi Liturgi KWI, Romo Riston, OSC.