Palembang, mediasumatera.id – Memasuki lingkungan sekolah milik Yayasan Santo Louis halaman SMA Xaverius 2 Jalan Sukabangun 1 Palembang pada Sabtu, (1/9/2023) disambut dengan peserta didik yang berpakaian adat nusantara baik berpakain adat Palembang, Jawa, Batak, Timor, Bali dll. Kegiatan ini merupakan acara puncak ulang tahun SMP Santo Louis ke-68 , SMA Xaverius 2 ke- 65 dan pesta nama pelindung Yayasan Santo Louis Palembang. Puncak acara syukur dimulai dengan misa bertempat di Aula serbaguna Santo Louis yang dipimpin oleh romo Wahyu Tri Haryadi, SCJ dihadiri oleh segenap pengurus Yayasan Santo Louis, Paguyuban Guru Karyawan Sekolah Katolik (PGK), pengurus Alumni Ikarius, Paulus Indriarjo Kepala Sekolah SMP Santo Louis, Petrus Widodo Kepala SMA Xaverius 2, guru/karyawan dan segenap peserta didik serta beberapa tamu undangan.
Romo Wahyu dalam kotbahnya berpesan agar Yayasan Santo Louis tetap ada kolaborasi antara semua unsur. Sekolah diibaratkan sebuah pasar yang menjual berbagai kebutuhan, maka begitupula sekolah juga menyediakan benih tentang kenyamanan, benih kebijaksanaan, kebaikan, perdamaian, dll. Sesuai talenta peserta didik akan memilih benih mana yang disukai, tidak mungkin semua benih itu akan di ambil atau diterimanya yaitu seturut kemampuan yang dimiliki serta semangat berusaha.
Albertus Samingin ketua Yayasan Santo Louis yang membawahi sekolah SMP Santo Louis dan SMA Xaverius 2 Palembang dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur yang luar biasa atas usia ke 65 SMA Xaverius 2 dan 68 SMP Santo Louis Palembang yang mana yayasan ini merupakan milik awam yaitu Paguyuban Guru-Karyawan Sekolah Katolik (PGK) tetap eksis penuh perjuangan walaupun ada pasang surutnya situasi. Dengan tema : “ Melalui Persaudaraan dan Budaya Terus Melaju Untuk Sekolah Kita Maju “ agar persaudaraan dilaksanakan melalui kerjasama. Tanpa persaudaraan tidak akan terwujud kerja keras dan maju bersama . Semangat Santo Louis yang bukan biarawan melainkan seorang awam yang dermawan, pekerja keras, adil, bekerja untuk orang lain, membantu setiap saat, gagah berani. Maka nilai nilai spriritualitas yang dimiliki Santo Louis diambil bersama tentu tujuan akan melaju dan tercapai hasilnya.
Acara lebih meriah dengan parade pakaian nusantara dari guru dan peserta didik yang mengenakan pakaian tradisional budaya dari berbagai adat di Indonesia . pentas seni seperti tarian, paduan suara, musik band dan kreasi budaya lainnya, serta pemotongan tumpeng wujud syukur atas semangat persaudaran dan tetap eksis sekolah SMP Santo Louis Palembang , SMA Xaverius 2 Palembang di bawah naungan Yayasan Santo Louis Palembang. (darisawalistyo)
