Media Sumatera, Online. Palembang -Pada Pesparani Nasional, yang akan diselenggarakan di Kupang pada 27 Oktober – 2 November 2022 mendatang, Keuskupan Agung Palembang turut menyemarakkan event tahunan bagi umat Katolik di Indonesia. Guna keberangkatan kontingen Pesparani dari Keuskupan Agung Palembang yang berasal dari Provinsi Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu maka dilangsungkan Perayaan Ekaristi Perutusan Kontingen Pesparani (Pesta Paduan Suara Gerejani) Keuskupan Agung Palembang di Gereja Katedral St. Maria pada Senin, (03/10/2022) lalu.
Perayaan ini dipimpin oleh Uskup Agung Palembang, Mgr. Yohanes Harun Yuwono dan didampingi oleh RD Petrus Sukino dan RP Felix Astana Atmaja SCJ. Saat Perayaan Ekaristi, dihadiri oleh seluruh panitia, pengurus LP3KD ( Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Daerah ) Sumsel, Bimas Katolik Depag Sumsel dan seluruh peserta kontingen Pesparani Provinsi Sumatra Selatan. Kontingen dari Provinsi Jambi dan Bengkulu yang turut hadir secara online melalui live streaming Youtube Komsos KaPal. Ini karena wilayah pelayanan Keuskupan Agung Palembang terdiri atas tiga provinsi. Pada perayaan ekaristi perutusan, para kontingen mengharapkan doa dan dukungan secara rohani untuk mengikuti perlombaan, serta rangakian acara lainnya selama kegitan Pesparani Nasional.. Mgr. Harun Yuwono, dalam homilinya, menjelaskan memang judunya Pesparani, tetapi perlombaan yang diikuti tidak hanya lomba paduan suara, tetapi ada mata lomba lain diantaranya; lomba bertutur Kitab Suci, lomba cerdas cermat, dan lomba Mazmur, yang merupakan ungkapan Gereja dalam memuliakan Allah.
Lebih lanjut Mgr Yohanes Harun Yowono mengatakan bahwa “Gereja kita, dalam Kitab Suci, sejak perjanjian lama penuh dengan cerita, bernyanyi, menggunakan alat-alat musik. Gereja mengadopsi hal-hal lahiriah untuk memuliakan Allah, mengungkapkan iman kepada Allah dan melakukan pujian. Bahkan budaya-budaya setempat diangkat untuk memeriahkan, agar liturgi kita lebih terhayati oleh umat, yang berasal dari berbagai latar belakang. Gereja tidak mengharamkan hal tersebut. Uskup Agung Palembang juga mengajak para peserta Pesparani, baik dari Provinsi Sumatra Selatan, Jambi dan Bengkulu, untuk bercermin pada Yesus dalam bertingkah laku, bergaul, dan berbicara dengan semua orang yang akan dijumpai dalam selama kegiatan Pesparani.
Pada penutupan Ekaristi, kontingen Pesparani Sumatera Selatan diberkati dan direciki air suci, sebagai tanda perutusan.