SEMANGAT PAGI, mediasumatera.id – para sahabat Yesus. Apa kabar para sahabat di hari ini? Kiranya para sahabat dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani. Jangan lupa untuk selalu bersyukur kepada Tuhan, apa pun keadaan para sahabat. Dengan selalu bersyukur tandanya para sahabat adalah orang yang beriman dan rendah hati
Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Markus 6: 45 – 52, yakni Yesus berjalan di atas air. Dalam hal ini, Yesus tidak sedang melakukan akrobatik, melainkan sebagai Allah Ia berjalan di atas air untuk menyelamatkan para rasul-Nya dari amukan angin sakal yang menghadang atau menghambat laju perahu mereka. Demikianlah Yesus yang menghendaki agar para rasul-Nya sekaligus murid-Nya tidak dibiarkan-Nya binasa. Dia tahu para rasul-Nya sedang mengalami kesulitan atau tantangan yang besar. Maka sebagai Allah, Ia memiliki kuasa untuk segera menolong para rasul-Nya sekaligus murid-Nya yang sedang dalam kesulitan atau tantangan karena angin sakal yang menghadang laju perahu mereka. Dari peristiwa angin sakal ini, kita harus percaya bahwa Tuhan Yesus tidak pernah mengulur-ulur waktu untuk menolong para rasul-Nya yang sedang dalam ancaman bahaya. Para rasul-Nya sudah meninggalkan Dia, dan dalam situasi yang sulit mereka tidak juga meminta tolong kepada Yesus. Tetapi yang luar biasa adalah Yesus dari kejauhan tahu kalau para rasul-Nya sedang dalam situasi yang sulit, maka inisiatif datang dari Yesus, dengan segala cara sebagai Allah. Bagaimana dengan kita para murid Yesus yang hidup di zaman sekarang? Kita pun terkadang juga mengalami angin sakal. Atau kita juga menjadi angin sakal bagi sesama. Oleh karena itu, makna dan simbol angin sakal bagi kita adalah: pertama: Kesulitan dan Tantangan: angin sakal melambangkan kesulitan dan tantangan yang dihadapi oleh para rasul dalam kehidupan dan perjalanan iman mereka. kedua:Kehadiran Yesus: Kehadiran Yesus yang berjalan di atas air dan menenangkan angin menunjukkan bahwa Dia memiliki kuasa atas alam dan siap membantu para rasul-Nya dalam menghadapi kesulitan.
ketiga :Kepercayaan dan Keberanian: Yesus mengajak para rasul-Nya untuk tetap tenang, percaya, dan tidak takut di tengah badai hidup mereka, karena Dia selalu hadir bersama mereka.
Hal ini pun tentunya berlaku untuk kita bagi para murid-Nya. Namun, yang perlu digarisbawahi adalah kalau Yesus Guru kita selalu peduli mau menolong atau membantu kita dalam kesulitan, kesusahan, tantangan atau hambatan yang kita alami atau hadapi, maka kita juga hendaknya memiliki hati seperti hati Tuhan Yesus yang selalu siap untuk menolong. Tetapi jangan juga kita menjadi angin sakal bagi sesama, lewat cara hidup, cara bersikap, cara berperilaku, cara bertutur kata, dan cara bertindak kita yang membuat orang lain tidak tumbuh dan berkembang dalam segala aspek kehidupan. Atau kita menjadi angin sakal yang membuat orang lain stres, frustrasi, tidak bersemangat untuk bekerja, atau untuk hidup. Sebaliknya kita harus menjadi angin segar, angin sepoi-sepoi yang menyegarkan, menyejukkan hati banyak orang. Semoga demikian 🙏🙏