Minggu, 15 September 2024

Dosen IPB University Prof Jhonson Lumban Gaol bersama Masyarakat Huta Paung melakukan Pemetaan Batas Pengelolaan Hutan Kemenyan

Dosen IPB University Prof Jhonson Lumban Gaol bersama Masyarakat Huta Paung melakukan Pemetaan Batas Pengelolaan Hutan Kemenyan

Media Sumatera, Online – Pada tahun 2022 ini Institut Pertanian Bogor (IPB) meluncurkan program baru yakni Program Dosen Pulang Kampung oleh PLPPM-PB sebagai salah satu bentuk kegiatan pengabdian pada masyarakat. Program pengabdian ini bertujuan untuk berkontribusi terhadap aktivitas community development di lokasi yang memiliki nilai histors dan sosiologi secara personal dosen dengan menghadirkan inovasi hasil Penelitian/Pengembangan IPTEK yang siap diimplementasikan di masyarakat.

Salah satu program kegiatan yang dilaksanakan di Sumatra adalah: “Pemetaan Pengelolaan Hutan Kemenyaan di Desa Huta Paung Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan, Propinsi Sumatra Utara”.  Kegiatan ini dilakukan dengan penerapan teknologi geospasial yang berkembang pesat saat ini yakni dengan pemanfaatan teknologi peninginderaan jauh satelit dan global positioning system (GPS). Ketua pelaksana kegiatan ini adalah Prof. Dr. Ir. Jonson Lumban Gaol, M.Si yang beranggotakan Dr. Ir. Bisman Nababan, M.Sc. dan Riza Aitiando Pasaribu, SPi. MS.i. Kegiatan ini dilaksanakan mulai bulan Juli hingga Nopember 2022.  Tujuan utama kegiatan ini adalah pemetaan batas pengelolaan hutan kemenyaan oleh ratusan keluarga di Desa Huta paung. Peta yang dihasilkan akan digunakan sebagai dasar untuk menata pengelolaan dan pemanfaatan hutan kemenyaan secara optimal dan berkelanjutan.  Hal ini selarus dengan Program PBB tentang Pembangunan Berkelanjutan yang dikenal Sustainable Development Goals (SDGs) poin ke-8 yakni Pekerjaan yang Layak dan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat.

Dosen IPB University Prof Jhonson Lumban Gaol bersama Masyarakat Huta Paung melakukan Pemetaan Batas Pengelolaan Hutan Kemenyan

Pemetaan batas pengelolaan hutan ini melibatkan seluruh masyarakat yang terlibat damap pengelolaan hutan kemenyaan. Masyarakat di Desa Huta Paung Kecamatan Pollung Humbang Hasundutan Kabupaten Hubang Hasundutan Provinsi Sumatera Utara, telah ratusan tahun yang lewat memanfaatkan hutan kemenyaan sebagai salah satu sentra produksi HHBK (Azhari, 2017).  Namun hingga saat ini status lahan pengelolaan hutan kemenyaan di Desa Huta Paung masih berstatus hutan negara. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pemetaan batas pengelolaan lahan lahan yang dikelola oleh masyarakat salah satunya dengan penerapan teknologi geospasial untuk menghasilkan peta batas-batas pengelolaan hutan kemenyaan masing-masing pengelola. Luas lahan kemenyeaan yang sudah dikelola masyarakat hingga saat ini diperkirakan mencapai ribuan ha, namun luas yang pasti akan diketahui setelah kegiatan pemetaan selasai dilaksanakan.  Kegiatan pemetaan ini diperkirakan berlangsung dari mulai bulan Juli hingga Nopember 2022.

Baca Juga :  RSMH Palembang Rawat 17 Pasien Covid-19, di Rumah Sehat Jakabaring Bertambah Jadi 5 Orang

Pengolaan hutan kemenyaan oleh masyakat stempat secara turun temurun sangat strategis dan penting mengingat bahwa yang dipanen oleh masyarakat adalah getahnya, tanpa melakukan penebangan pohon sehingga terpelihara hingga ratusan tahun.  Selain memanen getah kemenyaan, masyarakat juga melakukan penanaman pohon kemenyaan untuk peremajaan pohon yang tidak produktif sehingga kawasan hutan kemenyaan tetap lestasi  Kelestarian hutan kemenyaan menjadi sangat penting supaya  fungsi hutan berjalan sebagai pencegah bencana hidrologi dan penyerap gas rumah kaca untuk mengurangi laju pemanasan global.

Kegiatan pemetaan batas pengelolaan hutan kemenyaan ini mendukung program pemerintah yang melibatkan masyarakat secara aktif untuk melestarikan hutan dengan  melakukan revitalisasi pengelolaan hutan berupa skema Perhutanan Sosial dengan bentuk hutan adat berbasis kearifan lokal sehingga menjamin kelestarian hutan.

Sejalan dengan program pemeritah Kegiatan pengabdian masyakat dosen pulang kampung ini menjadi sangat penting untuk

University yang merupakan bentuk pengabdian Dosen kepada masyarakat. Program yang diharapkan dapat membuat para dosen pulang kampung, sekaligus melakukan pengabdian sehingga masyarakat memperoleh ilmu pengetahuan yang bermanfaat.