mediasumatera.id – Keputusan Kolonel Inf Debok Sumantokoh SH, melakukan vasektomi, berbuah manis, Kepala Jasmani Kodam (Kajasdam) II/Sriwijaya itu akan mendapatkan penghargaan Dharma Karya Kencana pada Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 nanti.
“Saya melakukan vasektomi pada tahun 2007 silam, tapi memang penghargaannya baru tahun 2024 ini,” ungkap Kajasdam II/Sriwijaya Kolonel Inf Debok Sumantokoh SH, di ruang kerjanya, Jumat, 14 Juni 2024.
“Peringatan Harganas ke-31 Tahun ini rencana akan diselenggarakan di Kota Semarang Prov. Jawa Tengah pada puncak acara tgl 29 Juni 2024 dan akan dihadiri Presiden RI Joko Widodo, sedangkan Malam penghargaannya pada tgl 28 Juni 2024 di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang,” jelas Kajasdam.
Kolonel Debok mengulas seputar vasektomi yang dilakukannya Tahun 2007 itu, disebutnya ada launching KB untuk pria di Kota Palembang Bertempat RS Rika Amelia.
“Saya yang pertama diVasektomi saat itu, sekaligus mendukung program pemerintah,” kenang lulusan Akmil 1993 itu.
Keputusan besar itu, lanjutnya, tidak diambilnya serta-merta, tetapi sudah didiskusikan lebih dahulu dengan istri tercinta, Ny Yenni Novitasari.
“Dan Alhamdulillah, istri saya setuju dan mendukung,” ungkap Debok yang sebelumnya menjabat Kabintaljarahdam XIII/Merdeka, di Manado.
Tentunya ada alasan, bahwa istrinya mendukung Debok melakukan vasektomi, Pertama, mereka memang sudah tidak berkeinginan menambah anak lagi.
“Anak ada tiga dan waktu itu sudah cukup besar-besar, dan sekarang anak pertama sedang menempuh S2, anak kedua sedang Koas Kedokteran dan anak ketiga masih SMA,” urainya.
Selain itu, alasan lain istrinya sempat tidak cocok dengan beberapa jenis KB perempuan yang dijalani. Karena tidak ingin istrinya ’menderita’ oleh KB, sehingga Kolonel Debok bersedia mengalah.
“Kita tidak boleh egois, namanya juga sayang istri,” ucap sang Kolonel yang dikenal blak-blakan itu.
Cukup 2 alasan itu, membuat Debok mantap melakukan KB pria berupa vasektomi, karena nenurutnya prosesnya tidak lama sekitar 10-20 menit.
“Dan Hasilnya? Tidak ada masalah, normal-normal saja, Rasanya sama saja (seperti sebelum vasektomi), yang pasti masih tetap perkasa tuh!” ucapnya tertawa.
Sebab beda antara vasektomi dan kebiri, lanjut Debok jelaskan, Bila dikebiri itu dilakukan dengan cara dipotong, sehingga menghilangkan fungsinya dan tidak menghasilkan sperma lagi, bahkan menurunkan hasrat seksual atau libido, terus Kebiri itu umumnya dilakukan pada binatang.
“Beda halnya dengan vasektomi, yang hanya ditutup saluran spermanya, dan ada 2 metode, yakni dipotong atau dijepit salurannya, jadi kalau melakukan hubungan suami isteri tidak akan mengakibatkan kehamilan, karena tidak ada sel spermanya, dan rasanya tetap sama,” paparnya.
“Dengan vasektomi tidak ada risiko, kita tatap sebagai pejantan tangguh, Prosesnya juga cepat, 10-20 menit selesai dan gratis lagi, dapat uang saku pula Rp300 ribu sekarang,” imbuhnya.
Sebagai Duta Vasektomi, Debok mengajak para pria yang sayang istri, untuk bersedia melakukan KB dan lanjut diuraikannya bahwa saat ini sudah ada sekitar 10 ribu pria yang melakukan vasektomi termasuk Anggota TNI juga sudah banyak. “Untuk itu ayo yang belum, ikut vasektomi juga,” ajaknya.
Namun Kajasdam juga menambahkan, ada beberapa persyaratan bagi pria bisa divasektomi. Seperti tidak berpenyakit gula darah, kemudian alat kelaminnya masih berfungsi,Usia tidak di bawah 30 tahun dan Kalau belum punya anak, juga biasanya tidak diperkenankan.
“Terkait penghargaan tas vasektomi Saya, itu dari Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). karena saya telah memenuhi persyaratan dan ditetapkan sebagai Penerima Tanda Penghargaan Bidang Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana).” Tutup mantan Kasiter Kasrem 044/Gapo itu.