SEMANGAT PAGI, mediasumatera.id – Sudahkah anda mengawali hari baru ini dengan doa dan ucapan syukur kepada Tuhan? Dan apakah anda sudah memberikan senyum, sapa dan salam kepada orang di dekat anda dan mereka yang dijumpai di hari ini dengan ramah, sopan dan santun? Jangan lupa untuk selalu bahagia. Dan semoga harimu indah dan menyenangkan.
Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Matius 7: 6. 12 – 14. Ada beberapa pesan Yesus yang sarat maknanya, yakni _pertama_: *janganlah kamu memberikan barang yang Kudus kepada anjing, dan janganlah melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injak dengan kakinya. Maknanya adalah jika kita tidak menghayati ajaran dan perintah Yesus: untuk saling mengasihi, saling mengampuni dan saling melayani, itu sama dengan memberikan barang Kudus kepada anjing dan melemparkan mutiara kepada babi, karena dianggap sia-sia, alias mubasir. Mengakui sebagai murid dan pengikut Yesus, tetapi tidak bisa hidup seperti cara hidup Yesus*. _kedua_: *segala sesuatu yang kamu kehendaki diperbuat orang kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Maknanya: terkadang dalam hidup ini, kita sering menuntut orang lain agar menghargai dan menghormati kita atau mengharapkan orang lain berbuat baik kepada kita. Namun, banyak kali kita tidak pernah menghargai dan menghormati orang lain, pun juga tidak pernah berbuat baik kepada orang lain. Ingatlah! Apa yang kita tanam, itulah yang kita tuai, petik atau panen. Maka, jika kita selalu menghargai dan menghormati orang lain, atau selalu berbuat baik kepada orang lain, maka kita juga akan dihargai dan dihormati serta orang lain akan berbuat baik kepada kita. Jadi, hukum sebab-akibat atau hukum tabur-tuai berlaku*. _ketiga_: *pintu sempit atau pintu sesak. Maknanya: bahwa untuk memperoleh keselamatan hidup yang kekal, atau untuk bisa masuk ke dalam Kerajaan Surga, tidaklah mudah. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah usaha atau perjuangan, yang diibaratkan seperti pintu yang sempit atau pintu yang sesak. Jadi, pintu yang sempit atau sesak, bisa berarti usaha atau perjuangan. Pintu yang sempit atau sesak bisa juga mengajak kita juga untuk berani “mengecilkan diri” atau bersikap “rendah hati”. Sebab, orang yang menyombongkan diri akan sulit memasuki pintu kerajaan Allah. Bandingkan kisah orang Farisi dengan pemungut cukai : “Barangsiapa yang meninggikan diri akan direndahkan dan barangsiapa yang merendahkan diri akan ditinggikan” (Luk. 18:14)*. Inilah pesan Yesus yang sarat makna bagi kita. Semoga Roh Kudus Allah memampukan kita untuk menghayati pesan Yesus dalam Injil hari ini. Mudah-mudahan 🙏🙏