SEMANGAT PAGI, mediasumatera.id -Mengawali hari baru, dengan doa dan ucapan syukur kepada Tuhan merupakan ciri orang yang: beriman, rendah hati dan bahagia. Jangan biarkan waktu berlalu tanpa berbuat baik, meskipun hal kecil, serta berikan perhatian yang besar terhadap hal-hal yang kecil.
Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Matius 13: 24 – 30, yakni Perumpamaan tentang lalang di antara gandum. Gandum sebagai benih yang baik adalah gambaran tentang Kerajaan Allah. Sedangkan benih lalang adalah gambaran iblis atau setan sebagai musuh yang menggoda manusia, sehingga kita manusia jatuh ke dalam dosa. Ingatlah, bahwa sejak semula kita manusia diciptakan secitra dengan Allah, sehingga kita Kudus. Itu berarti pula bahwa dalam diri kita manusia ada sisi baik, positif, tetapi juga ada sisi buruk, jelek dan negatif. Keduanya tumbuh bersama dalam diri kita, bagaikan dua sisi mata uang. Bahkan keduanya sulit dibedakan, misalkan perbuatan baik yang tulus dan perbuatan baik yang semu. Dan Allah telah memberikan kebebasan kepada kita, untuk bertumbuh dan berkembang, hingga berbuah: kasih dan kebaikan. Tetapi, sayangnya kebebasan itu sering kali kita salahgunakan, akibatnya kita manusia jatuh ke dalam dosa. Namun, meskipun kita manusia jatuh ke dalam dosa, tetapi Allah sangat sabar dan memberikan kesempatan kepada kita manusia yang berdosa untuk bertobat. Dia tidak pernah sedikitpun marah, melainkan Dia membiarkan sisi baik, positif dalam diri kita tumbuh bersama dengan sisi buruk, jelek dan negatif dalam diri kita. Dan pada saat kita mengakhiri peziarahan kita di dunia ini, barulah dipilah atau dipisahkan, benih baik, positif (gandum), dan benih yang buruk, jelek dan negatif (lalang). Jika lebih banyak benih baik, maka masuk ke dalam Kerajaan Surga. Dan sebaliknya, jika lebih banyak benih yang tidak baik, maka akan masuk ke dalam neraka. Maka, mari kita pelihara atau rawat benih yang baik, dan sebaiknya, benih yang tidak baik tidak perlu dipelihara atau dirawat. Semoga demikian. Selamat Berakhir pekan 🙏🙏