SEMANGAT PAGI, mediasumatera.id – Sudahkah anda mengawali hari baru ini dengan doa dan ucapan syukur kepada Tuhan, setelah anda bangun dari tidur? Jangan lupa untuk melakukan perbuatan baik di hari ini, meskipun itu kecil. Sebab hal itu, akan menjadi tiket untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga. Pada hari ini, Gereja Katolik sejagat memperingati Santo Maksimilianus Maria Kolbe, Imam dan Martir.
Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Matius 18: 15 – 20, yakni Tentang menasihati sesama saudara. Dalam Injil hari ini, Yesus memberikan suatu ajaran dan nasihat yang sangat bijak kepada para rasul-Nya, dan kepada kita para murid-Nya. Dia berkata: ” apabila saudaramu berbuat dosa, tegurlah dia di bawah empat mata”. Ajaran dan nasihat yang sangat bijak dari Yesus ini, tentunya masih sangat relevan hingga saat ini. Sebab, dalam hidup sehari-hari, ketika ada sesama saudara kita yang berbuat dosa atau berbuat kesalahan, terkadang kita tidak membantu dengan menasehati atau menegurnya dengan penuh cinta kasih persaudaraan, melainkan kita menegurnya di depan umum, atau mempermalukan, atau mungkin menggosipkan yang bukan-bukan. Padahal, akan sangat baik dan pasti akan diterima dengan baik, nasihat atau teguran kita itu, apabila dilakukan di bawah empat mata. Makna tegur di bawah empat mata, berarti ditegur atau dinasehati dengan cara yang sopan dan santun, cara yang manusiawi melalui pendekatan personal (personal approach) sebagai Fraterna Correctio atau koreksi persaudaraan. Fraterna Correctio atau koreksi persaudaraan adalah suatu koreksi atau suatu nasihat atau suatu teguran persaudaraan, namun atas dasar cinta kasih. Jika itu yang terjadi, pasti sesama atau orang yang berbuat dosa atau berbuat kesalahan itu akan menerima dengan baik. Sebaliknya, jika kita menegur atau menasihati atau koreksi sesama atau orang yang berbuat dosa atau berbuat kesalahan di depan umum, apalagi dengan cara berteriak, atau cara yang tidak sopan dan tidak santun, atau cara yang tidak manusiawi, maka pasti tidak akan diterima, dan sudah pasti juga akan menimbulkan sakit hati atau kebencian terhadap siapapun yang menegur atau menasihati atau yang mengoreksi. Jika itu yang terjadi, maka itu bukanlah koreksi persaudaraan (Fraterna Correctio), melainkan pembunuhan karakter (Mores Caedem). Maka, mari hayati ajaran dan nasihat yang sangat bijak dari Yesus ini, dalam menegur atau menasihati atau mengoreksi sesama di bawah empat mata melalui pendekatan personal, dengan cara yang manusiawi, cara yang sopan dan santun, atas dasar cinta kasih, sehingga tidak menimbulkan sakit hati, dendam bagi sesama yang ditegur, yang dinasehati atau yang ditegur. Semoga demikian 🙏🙏