SEMANGAT PAGI, mediasumatera.id – Setelah anda bangun dari tidur, sudahkah anda mengucapkan doa syukur kepada Tuhan, karena masih diberi nafas kehidupan? Jangan lupa untuk melakukan perbuatan baik, meskipun itu kecil di hari ini. Sebab, itu merupakan tiket untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga
Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Matius 17: 22 – 27, yakni Pemberitahuan kedua tentang penderitaan Yesus dan Yesus membayar bea untuk Bait Allah. Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus menyampaikan kepada para murid-Nya tentang bagaimana Ia akan mengalami kematian-Nya. Bahwa Ia akan diserahkan ke dalam tangan manusia, mereka akan membunuh Dia, tetapi pada hari ketiga, Ia akan dibangkitkan. Jika kita perhatikan dengan sungguh-sungguh, Yesus tidak menyebutkan secara spesifik tangan manusia siapa? Oleh karena itu, bisa jadi tangan manusia yang dimaksudkan adalah tangan-tangan kita. Artinya kitalah yang membuat Yesus menderita dan “membunuh”, Yesus, hingga mati di kayu salib. Jadi, Yesus menderita dan wafat di kayu salib, karena dosa-dosa kita. Maka, karena dosa kitalah, menyebabkan Yesus menderita sampai wafat di kayu salib. Dengan demikian, kita sesungguhnya adalah batu sandungan bagi Yesus. Namun, Yesus dengan Kasih-Nya yang amat besar, mau mengampuni kita. Dari salib, Dia tidak hanya berdoa dan mengampuni para algojo yang mencambuk-Nya, melainkan Dia juga berdoa dan mengampuni kita. Ya, Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat (Lukas 23: 34). Tetapi, Yesus mengingatkan kita, agar selama kita hidup di dunia ini, diharapkan kita jangan menjadi batu sandungan bagi sesama. Arti batu sandungan adalah sebuah kiasan untuk sebuah perilaku atau tingkah laku yang membuat orang lainnya menjadi berdosa atau berperilaku merusak atau menderita atau menjadi rintangan atau mendatangkan kesukaran. Sebaliknya, kita harus menjadi batu penjuru, batu utama, batu yang bisa menginspirasi, batu yang bisa menyatukan setiap perbedaan, batu yang memberi teladan dalam cara hidup, cara bersikap, cara berperilaku, cara bertutur kata dan cara bertindak yang baik dan benar serta menyenangkan hati sesama dan hati Tuhan. Akhirnya, sebagai murid dan pengikut Yesus, janganlah menjadi batu sandungan bagi sesama, melainkan jadilah batu penjuru, seperti Yesus. Semoga demikian 🙏🙏