Agama  

Renungan hari ini: Keheningan Jiwa

Renungan hari ini: Keheningan Jiwa

SEMANGAT PAGI, mediasumatera.id – Sudahkah anda mengawali hari baru ini dengan doa dan ucapan syukur kepada Tuhan? Dan apakah anda sudah memberikan senyum, sapa dan salam kepada orang di dekat anda dan mereka yang dijumpai di hari ini, dengan ramah, sopan dan santun? Jangan lupa untuk melakukan perbuatan baik yang kecil, dengan cinta yang besar. Pada hari ini kita memasuki hari Minggu biasa XVI.

Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Markus 6: 30 -34, yakni tentang Yesus memberi makan lima ribu orang. Peristiwa ini merupakan salah satu mukjizat yang dilakukan oleh Yesus, mengapa demikian? Karena untuk bisa memberi makan lima ribu orang, itu hanya dari 5 roti dan 2 ikan. Apalagi tempatnya sangat sunyi. Tempat yang sunyi, karena memang Yesus dan para murid-Nya hendak menyendiri dengan mengasingkan diri dari keramaian, dan dari rutinitas. Mereka ingin mencari tempat untuk masuk ke dalam keheningan jiwa atau keheningan atau kesunyian hati dan batin. Oleh karena itu, mereka hendak melakukan retreat atau pun rekoleksi. Dan ternyata bukan hanya Yesus dan para rasul-Nya yang hendak retreat atau rekoleksi, melainkan para murid atau pengikut-Nya juga ikut hadir dalam retreat atau rekoleksi tersebut. Dengan demikian, ternyata retreat atau rekoleksi sangat penting bagi kita sebagai sarana untuk masuk ke dalam keheningan jiwa atau keheningan atau kesunyian hati dan batin kita. Dengan masuk ke dalam diri, melalui retreat atau rekoleksi itu artinya kita diberi ruang untuk mengintrospeksi diri, untuk melihat apakah hidup kita sudah berkualitas atau bermakna bagi sesama? Bahwa untuk bisa berjumpa atau bertemu dengan Tuhan, maka kita harus masuk ke dalam keheningan atau kesunyian jiwa atau keheningan hati dan batin kita melalui retreat atau rekoleksi. Kita bisa belajar dari Yesus dan para rasul-Nya yang memiliki semangat dalam karya pelayanan, tetapi mereka juga tidak tenggelam dalam rutinitas itu, melainkan mereka menyediakan waktu untuk masuk ke dalam keheningan atau kesunyian jiwa atau keheningan hati dan batin mereka melalui retreat atau rekoleksi. Oleh karena itu, kita sebagai murid dan pengikut Yesus, juga harus memiliki semangat yang sama, bahwa di satu sisi kita sibuk dengan rutinitas pekerjaan kita, tetapi musti harus ada waktu bagi kita untuk masuk ke dalam keheningan atau kesunyian jiwa atau keheningan hati dan batin kita untuk bertemu atau berjumpa dengan Tuhan, melalui retreat atau rekoleksi. Saat-saat seperti itu, sangat baik untuk kita melihat diri atau introspeksi, apakah hidup kita sudah bermakna? Apakah kita sudah melakukan tugas atau pekerjaan atau pelayanan secara profesional? Apakah kita sebagai murid dan pengikut Yesus, sebagai orang tua, sebagai guru, dosen, atau sebagai apapun sudah melakukan peran dengan baik? Sekali lagi, ini kita bisa lakukan kalau kita bisa masuk ke dalam keheningan atau kesunyian jiwa atau keheningan hati dan batin kita. Maka, mari kita masuk ke dalam keheningan jiwa, hati dan batin, temuilah Tuhan di sana. Semoga demikian. Selamat berhari Minggu 🙏🙏

Baca Juga :  Renungan Harian Katolik Jumat 6 Januari 2023, Kerendahan Hati Yohanes Pembaptis