SEMANGAT PAGI, mediasumatera.id -Sudahkah anda mengawali hari baru ini dengan doa dan ucapan syukur kepada Tuhan, setelah anda bangun dari tidur? Jangan lupa untuk melakukan perbuatan baik dihari ini, meskipun itu kecil. Sebab, hal itu merupakan tiket untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga.
Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Matius 18: 21 – 19: 1, yakni Perumpamaan tentang pengampunan dan Perceraian. Dalam bacaan Injil hari ini, dikisahkan tentang Petrus yang bertanya kepada Yesus tentang berapa kali harus mengampuni, jika saudaranya berbuat dosa. Sesungguhnya esensi dari pengampunan, bukan lah soal kuantitas, melainkan kualitas, yakni Kasih. Bahwa Allah yang adalah Kasih, mengasihi kita tanpa batas waktu. Oleh karena Dia mengasihi kita tanpa batas waktu, maka Dia juga mengampuni kita juga tanpa batas waktu. Jadi, Allah mengampuni kita dengan Kasih yang tanpa batas waktu. Maka, ketika Petrus datang kepada Yesus dan bertanya: ” _Tuhan sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku, jika ia berbuat dosa terhadapku? Sampai tujuh kali kah? Yesus menjawab: bukan hanya sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali_”. Itu artinya pengampunan tanpa batas waktu dan juga tanpa syarat-syarat. Demikianlah Allah mengasihi dan mengampuni kita, sekalipun kita sering berbuat dosa. Dan jika Allah sebegitu besar mengasihi dan mengampuni kita orang yang berdosa, maka kita pun hendaknya mengasihi dan mengampuni sesama tanpa batas waktu dan tanpa syarat sebagaimana yang ditanyakan oleh Petrus. Jadi, jika kita dikasihi dan diampuni oleh Allah tanpa batas waktu dan tanpa syarat, maka kita pun harus bisa mengasihi dan mengampuni sesama tanpa batas waktu dan tanpa syarat. Namun, agar kita bisa mengasihi dan mengampuni sesama, terlebih mereka yang melukai hati dan perasaan kita, dibutuhkan sikap kerendahan hati. Tanpa sikap kerendahan hati, kita tidak akan bisa mengasihi dan mengampuni. Dengan demikian, kita dikasihi oleh Tuhan, agar kita mengasihi sesama dan juga kita diampuni oleh Tuhan, agar kita bisa mengampuni sesama. Dan jika kita sudah dikasihi dan diampuni oleh Tuhan, namun kita tidak bisa mengasihi dan tidak bisa mengampuni sesama, maka Tuhan akan murka terhadap kita. Oleh karena itu, sekali lagi bahwa kita telah diampuni oleh Tuhan karena Kasih-Nya, agar kita juga harus bisa mengampuni sesama atas dasar Kasih. Semoga demikian 🙏