SEMANGAT PAGI, mediasumatera.id – Sudahkah anda mengawali hari baru ini dengan doa dan ucapan syukur kepada Tuhan? Jangan lupa untuk melakukan perbuatan baik, meskipun itu kecil di hari ini. Dan berikan juga perhatian yang besar terhadap hal-hal yang kecil, yang sering kali kita abaikan dalam hidup ini. Pada hari ini, Gereja Katolik sejagat merayakan pesta Santo Laurensius, Diakon dan Martir.
Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Yohanes 12: 24 – 26, yakni tentang Yesus memberitakan kematian-Nya. Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus mengibaratkan diri-Nya seperti biji gandum. Dia berkata: ” jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah”. Demikianlah Yesus akan wafat dan akan menghasilkan banyak buah, yakni buah kebangkitan dan buah keselamatan, bagi siapa saja yang percaya kepada-Nya. Dan dari peristiwa jalan salib, wafat, lalu dimakamkan, kemudian Yesus bangkit pada hari ketiga. Maka, maknanya bagi kita yang percaya kepada-Nya adalah bahwa hidup kita tidak hanya berakhir pada penderitaan, atau kematian atau di kuburan, melainkan pada kebangkitan. Bahwa penderitaan, kematian, dan kuburan adalah sebuah proses atau sarana menuju hidup yang baru atau hidup yang kekal. Bahwa kebangkitan hanya akan terjadi, melalui proses kematian. Dan proses itu, dimulai dari saat ini, selama kita hidup. Bahwasanya setiap kita harus mati terhadap: keinginan daging, keegoisan, ketamakan, kerakusan, kesombongan, kedengkian, kebencian, kemarahan, dendam, fitnah, iri hati, yang menyebabkan kita jatuh ke dalam dosa. Sebab, dengan kita mati terhadap manusia lama, maka kita akan menghasilkan banyak buah sebagai manusia baru, yakni kebaikan, kasih, cinta, pertobatan, kedamaian. Jika ini yang terjadi, maka kita akan bangkit bersama Yesus yang bangkit. Dengan demikian, kita akan memperoleh keselamatan hidup yang kekal, berkat banyak buah dari manusia baru kita. Semoga demikian šš