SEMANGAT PAGI, mediasumatera.id – Mengawali hari baru dengan doa dan ucapan syukur kepada Tuhan merupakan ciri orang yang: beriman, rendah hati dan bahagia. Dan jangan biarkan waktu berlalu begitu saja tanpa melakukan perbuatan baik, meskipun itu kecil serta selalu memberikan perhatian yang besar terhadap hal-hal yang kecil. Pada hari ini, Gereja Katolik sejagat memperingati Santo Ignasius dari Loyola, Imam.
Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Matius 13: 44 – 46, yakni Perumpamaan tentang harta terpendam dan mutiara yang berharga. Perumpamaan ini untuk menggambarkan tentang Kerajaan Surga. Kerajaan Surga atau Kerajaan Allah adalah tempat Allah meraja bersama orang-orang Kudus atau mereka yang dianggap layak menurut kriteria atau ukuran Allah. Kerajaan Surga atau Kerajaan Allah merupakan cita-cita akhir dari semua umat manusia. Kerajaan Surga atau Kerajaan Allah berada di atas semua Kerajaan di dunia ini. Itu artinya Kerajaan Surga atau Kerajaan Allah jauh lebih bernilai daripada semua Kerajaan di dunia ini. Hal ini seperti yang digambarkan oleh Yesus lewat dua perumpamaan dalam bacaan Injil hari ini, yakni harta terpendam dan mutiara yang berharga atau indah. Bahwa orang-orang itu, dengan sadar dan rela menjual seluruh harta miliknya, demi harta terpendam di ladang dan mutiara yang berharga atau indah, yakni gambaran Kerajaan Surga atau Kerajaan Allah. Dengan demikian, bagi orang-orang itu, dengan penuh keyakinan dan kepercayaan yang sungguh, melihat bahwa Kerajaan Surga atau Kerajaan Allah jauh lebih bernilai atau lebih berharga atau lebih penting daripada semua harta benda duniawi. Oleh karena itu, mereka tidak ragu sedikitpun untuk menjual seluruh harta dunia miliknya, demi sesuatu yang lebih bernilai, lebih berharga atau lebih penting, yakni Kerajaan Surga atau Kerajaan Allah, yang tidak lain adalah harta dan mutiara surgawi. Bagaimana dengan kita? Kita barangkali tidak memiliki harta duniawi untuk kita jual demi membeli harta terpendam di ladang dan mutiara yang indah, tetapi kita bisa menjual (dibaca melepaskan) diri kita, dari keegoisan, dari kecenderungan kelekatan atau kenikmatan duniawi, demi harta atau mutiara berharga atau indah surgawi, melalui penyangkalan diri, melalui memikul salib. Atau juga untuk memperoleh Kerajaan Surga atau Kerajaan Allah, kita harus selalu melakukan perbuatan baik dengan tidak jemu-jemu (Galatia 6: 9). Dengan demikian, kita akan mendiami Kerajaan Surga atau Kerajaan Allah, bersama Bapa, Putera dan Roh Kudus serta semua orang kudus. Semoga demikian 🙏🙏