SEMANGAT PAGI, mediasumatera.id – Sudahkah anda mengawali hari baru ini dengan doa dan ucapan syukur kepada Tuhan, karena masih diberi nafas kehidupan? Dan apakah anda sudah membangun niat untuk melakukan hal-hal yang baik di hari ini, meskipun itu kecil? Walaupun kecil, namun bila dilakukan dengan cinta yang besar, maka akan memperoleh keselamatan hidup yang kekal. Pada hari ini Gereja Katolik sejagat memperingati Santa Monika.
Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Lukas 7: 11 – 17, yakni tentang Yesus membangkitkan anak muda di Nain. Anak muda ini adalah anak laki-laki tunggal seorang ibu yang sudah janda. Tidak diketahui nama anak muda itu dan juga nama janda tersebut. Juga tidak diceritakan sakitnya, sehingga ia meninggal. Tetapi, ketika Yesus melihat janda itu, bergeraklah hati Tuhan oleh belas kasihan. Inisiatif datang dari Tuhan, dan bukan dari janda itu. Lalu, Tuhan berkata kepada janda itu: ” jangan menangis!”. Kemudian, Tuhan mendekati peti jenazah itu, dan berkata: ” hai pemuda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah! Maka, bangunlah pemuda itu, duduk, dan mulai berbicara. Lalu, Yesus menyerahkannya kepada ibunya”. Demikianlah mukjizat besar yang dilakukan oleh Yesus, dengan membangkitkan anak muda di Nain. Namun, yang perlu kita sadari dan kita imani bahwa Tuhan tidak hanya tergerak hati-Nya kepada janda tadi, tetapi juga tergerak hati-Nya terhadap setiap penderitaan yang kita alami, meskipun tidak kita minta. Seperti janda tadi, dia tidak memohon atau meminta kepada Yesus, tetapi Yesus-lah yang berinisiatif oleh belas kasihan terhadap janda itu. Namun, peristiwa itu, setidaknya membuat janda dan anak muda itu, sangat percaya kepada Yesus. Itu, artinya Yesus tidak hanya membangkitkan fisik anak muda itu, melainkan juga membangkitkan iman dan kepercayaan anak muda, dan janda itu. Paling tidak, dengan Yesus membangkitkan anak muda yang telah mati itu, dapat membuka mata hati, mata iman janda dan anaknya yang telah mati itu, serta membuka mata hati dan mata iman orang-orang yang mengusung peti jenazah anak muda tadi, sehingga mereka memuliakan Allah, sambil berkata: ” seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita, dan Allah telah mengunjungi umat-Nya”. Bagaimana dengan kita? Adakah mata hati dan mata iman kita terbuka, dan sadar akan kehadiran dan campur tangan Tuhan dalam setiap peristiwa hidup kita? Peristiwa itu, bisa yang membahagiakan atau yang menyenangkan, tetapi bisa juga yang menyedihkan. Tetapi, percayalah Tuhan selalu tergerak hati-Nya oleh belas kasihan kepada kita. Asal kita membuka mata hati dan mata iman kita, untuk merasakan kehadiran -Nya. Jika, Tuhan tergerak hati-Nya oleh belas kasihan kepada kita, maka sebagai murid-Nya, kita pun hendaknya tergerak hati untuk sesama yang menderita, melalui aksi nyata, rasa empati, peduli, welas asih. Dan mari kita berdoa: Yesus yang lemah lembut, rendah hati dan murah hati, jadikanlah hati kami seperti hati-Mu. Semoga demikian 🙏🙏