Sabtu, 12 Oktober 2024
Agama  

Renungan hari ini: Tidak Merasa Diri Lebih Dari Yang Lain.

Renungan hari ini: Tidak Merasa Diri Lebih Dari Yang Lain.

SEMANGAT SORE, mediasumatera.id -setelah anda bangun dari tidur, sudahkah anda mengucapkan doa syukur kepada Tuhan, karena masih diberi nafas kehidupan? Dan apakah anda sudah membangun niat untuk melakukan perbuatan baik di hari ini, meskipun itu kecil? Pada hari ini Gereja Katolik sejagat memperingati Santo Pius X, Paus.

Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Matius 20: 1 – 16, yakni Perumpamaan tentang orang-orang upahan di kebun anggur. Orang-orang upahan ini bekerja dengan waktu yang berbeda, ada yang mulai bekerja pagi-pagi sekali, ada yang bekerja mulai pada pkl. 9, ada yang bekerja mulai pada pkl. 12, ada yang bekerja mulai pada pkl. 15, dan ada yang bekerja mulai pada pkl. 17. Namun, upah yang mereka terima sama saja, sesuai kesepakatan yakni satu dinar sehari. Hal ini menimbulkan protes dari orang-orang upahan yang bekerja mulai dari pagi-pagi sekali. Bagaimana mungkin upah mereka disamakan dengan orang upahan yang hanya bekerja 1 jam saja. Namun, tuan kebun anggur, tetap pada kesepakatan awal sebelum para upahan bekerja, yakni sedinar sehari. Secara sepintas sepertinya tuan kebun anggur itu tidak berlaku adil, dalam memberikan upah kepada orang-orang upahan itu. Namun, esensinya bukan pada lama atau singkatnya waktu orang upahan itu bekerja atau kuantitas waktu, melainkan kualitas hasil kerja. Bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga, tidak diukur dari lama atau tidaknya kita menjadi orang Katolik atau dari usia tua atau bayi atau lama atau singkatnya massa kerja di lembaga sosial, melainkan sangat ditentukan oleh kualitas hidup, kualitas diri, yang baik dan benar serta bernas. Pribadi yang memiliki kualitas hidup dan kualitas diri yang baik dan benar serta bernas, pasti selalu rendah hati. Pribadi yang demikian, pasti juga tidak merasa diri lebih dari orang lain. Ingatlah, di mata Tuhan kita semua sama, yang membedakan kita adalah cara hidup, cara bersikap, cara berperilaku, cara bertutur kata dan cara bertindak kita. Oleh karena itu, status sosial, jabatan atau lainnya, tidak menjamin untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga. Kuncinya adalah kualitas hidup dan kualitas diri yang baik dan benar serta bernas. Semoga demikian 🙏🙏

Baca Juga :  Paus Fransiskus Membuka Proses Kekudusan Suster Lucia Fatima