SEMANGAT PAGI, mediasumatera.id – Sudahkah anda mengawali hari baru ini dengan doa dan ucapan syukur kepada Tuhan? Jangan lupa untuk melakukan perbuatan baik, meskipun itu di hari ini. Dan berikan juga perhatian yang besar terhadap hal-hal yang kecil, yang sering kali kita abaikan, dalam hidup ini. Pada hari ini, Gereja Katolik sejagat merayakan Pesta Yesus menampakkan kemuliaan-Nya.
Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Markus 9: 2 – 10, yakni tentang Yesus dimuliakan di atas gunung. Saat itu, Yesus naik ke sebuah gunung yang tinggi, namanya adalah gunung tabor. Pertanyaannya adalah untuk apa Yesus naik ke gunung tabor? Yesus naik ke sebuah gunung atau bukit, biasanya untuk berdoa. Bahwa gunung atau bukit adalah lambang keabadian. Gunung atau bukit adalah tempat Tuhan bertahta. Oleh karena itu, setiap kali Yesus berdoa, pasti selalu naik ke bukit atau ke gunung. Dan dalam bacaan Injil hari ini, Yesus naik naik ke gunung tabor tidak sendirian, melainkan ditemani oleh Petrus, Yakobus dan Yohanes. Saat Yesus berdoa, terjadilah suatu peristiwa yang sangat luar biasa. Peristiwa itu adalah peristiwa Yesus berubah rupa atau transfigurasi, pakaian-Nya menjadi sangat putih berkilat-kilat. Hal itu, disaksikan oleh ketiga rasul-Nya. Maka tampaklah kepada mereka Elia dan Musa, keduanya sedang berbicara dengan Yesus. Suasana itu, membuat ketiga rasul Yesus merasa bahagia, bahkan Petrus mengusulkan kepada Yesus untuk mendirikan tiga kemah: satu untuk Yesus, satu untuk Musa dan satu untuk Elia. Suasana di gunung tabor yang sangat indah, membuat Petrus tidak mau turun. Namun, saat itu, tiba-tiba awan menaungi mereka, dan dari dalam awan itu terdengar suara: ” inilah Anak yang Ku-kasihi, dengarkanlah Dia”. Dengan suara itu, Allah mau mengatakan bahwa Yesus sungguh-sungguh Putra Allah. Dan apa yang disaksikan oleh ketiga rasul Yesus itu, adalah sebuah gambaran akan kemuliaan yang sesungguhnya yang akan terjadi di gunung kalvari. Maka, ketika Petrus mengusulkan untuk mendirikan tiga kemah, Yesus mengatakan harus kembali ke Yerusalem, sebab saatnya belum tiba. Artinya kemuliaan Yesus yang sesungguhnya bukan yang mereka saksikan di gunung tabor, melainkan nanti di gunung kalvari. Kemuliaan diperoleh melalui jalan salib atau jalan penderitaan. Ada beberapa pesan bagi kita dari bacaan Injil hari ini: pertama: kita pun akan mengalami transfigurasi, manakala kita tekun dan rajin berdoa. Atau dengan kata lain, tekun dan rajin berdoa harus dapat membawa kita dalam perubahan dalam cara hidup, cara bersikap, cara berperilaku, cara bertutur kata, dan cara bertindak. Jika kita tekun dan rajin berdoa, namun tidak membawa kita pada perubahan, maka kita tidak sungguh-sungguh berdoa. kedua: kemuliaan kita peroleh hanya melalui jalan salib atau jalan penderitaan. Tidak ada kemuliaan tanpa jalan salib atau jalan penderitaan. Akhirnya, semoga tidak hanya Yesus yang mengalami transfigurasi, melainkan kita harus juga mengalami transfigurasi, sebagai sebuah kesaksian, bahwa kita adalah murid Yesus. Mudah-mudahan šš