PALEMBANG, mediasumatera.id – Dunia aktivis Indonesia berduka atas kepergian salah satu sosok penting dalam gerakan kemanusiaan dan dialog lintas agama, Romo Antonius Benny Susetyo, Pr.
Dr. Antonius Benny Susetyo, Pr, yang juga dikenal sebagai Romo Benny, adalah seorang rohaniwan Katolik Indonesia dan pengamat sosial politik. Ia dikenal luas sebagai seorang aktivis dan komentator yang sering memberikan pandangannya tentang isu-isu sosial, politik, dan keagamaan di Indonesia.
Staf Khusus (Stafsus) Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo atau yang lebih dikenal sebagai Romo Benny, meninggal dunia pada Sabtu (5/10/2024) di RS Mitra Medika Pontianak, Kalimantan Barat pada pukul 00.15 WIB di usia 55 tahun.
Seperti diberitakan sebelumnya, kabar duka ini dikonfirmasi oleh Direktur Nasional Gusdurian Network Indonesia (GNI) Alissa Wahid. Alissa membenarkan bahwa Romo Benny telah tutup usia setelah lama berjuang melawan penyakit komplikasi diabetes.
Jenazahnya dijadwalkan tiba di Surabaya siang ini, sebelum disemayamkan di Malang, dengan pemakaman yang akan dilaksanakan pada hari Senin, 7 Oktober, di Pemakaman Sukun, Malang, Jawa Timur.
Romo Benny, yang lahir di Malang pada 10 Oktober 1968, telah lama dikenal sebagai figur penting dalam memperjuangkan dialog lintas agama dan keadilan sosial. Ia menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi (STFT) Widya Sasana Malang, lulus pada tahun 1996, dan segera menapaki jalur sebagai pastor yang terlibat aktif dalam masyarakat. Pengabdiannya sebagai pastor tidak terbatas pada pelayanan spiritual saja, tetapi juga menjangkau masyarakat lintas agama dan kepercayaan.
Romo Benny dikenal sebagai pastor yang memantik gerakan moral bangsa. Ia beberapa kali mengingatkan pentingnya bagi generasi muda Indonesia untuk menjauhi judi daring yang tengah marak. Selain itu, ia juga kerap mengingatkan pentingnya nilai toleransi dalam bermasyarakat. (*)