Minggu, 15 September 2024

Rumah Ibadah di Jakabaring Sport City Mengalami Kerusakan

Rumah Ibadah di Jakabaring Sport City Mengalami Kerusakan

Media Sumatera, Online. Palembang – Jakabaring Sport City (JSC) tidak hanya terdapat venue olahraga sebagai sarana utama namun juga dibangun rumah ibadah untuk enam agama resmi di Indonesia sebagai sarana pendukung non-venue .Pembangunan keenam rumah ibadah itu menjadi simbol pemersatu bangsa. Itu menjadi bukti lanjutan bagi posisi Sumatera Selatan yang selama ini dikenal sebagai salah satu daerah bebas konflik bernuansa suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Ke enam tempat ibadah diantaranya yang berdampingan yakni, Gereja Katolik dan Protestan, Wihara, Kelenteng, Pura serta Masjid. Dengan dibangun pada satu kawasan menjadi bukti dan tanda jika kerukunan antar umat beragama di Sumsel sangat kuat. Lokasi yang berdekatan juga turut menonjolkan ikon Sumsel sebagai kawasan zero conflict.

Rumah Ibadah di Jakabaring Sport City Mengalami Kerusakan

Empat tahun sudah keberadaan bangunan tempat ibadah tersebut sejak dibangun tahun 2018, namun pada masa pandemi Covid-19 lalu JSC dan tempat ibadah ini sempat ditutup karena kondisi saat itu. Setelah new normal sekarang, beberapa bangunan tempat ibadah ada yang mulai rusak dan membahayakan pengunjung ataupun umat yang akan beribadah, apalagi tempat itu dibangun pada bekas rawa-rawa yang ditimbun sehingga mengalami turun tanah yang menjadikan bangunan retak dan rusak. Salah satunya adalah Gereja St John Paul II yang lokasinya paling ujung depan. Bangunan Gereja terlihat dari luar seperti kurang terawat dan beberapa dinding yang retak karena kondisi amblasnya tanah pada bangunan gereja tersebut.

Rumah Ibadah di Jakabaring Sport City Mengalami Kerusakan

Pastor Anatasius Yohanes Rettob MSC, selaku pastor Paroki Maria Ratu Rosario Seberang Ulu Palembang yang membawahi gereja St John Paul II Jakabaring Sport City kepada Media Sumatera saat ditemui menyatakan keprihatinannya, bagaimana saat umat sedang melaksanakan ibadah di tempat tersebut dengan kondisi yang mengkwatirkan. Rumah ibadah di kawasan JSC memang untuk perawatan diserahkan kepada setiap agama masing-masing dengan diberikan Surat Keputusan yang belaku satu tahun, itupun sudah berakhir di tahun 2019. Romo Hans Rettob berharap agar SK dari pemerintah Provinsi Sumsel selanjutnya berlaku lima tahun . “ Tempat ibadah ini milik pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, sedangkan umat yang tinggal di sekitar JSC maupun wisatawan ataupun atlet yang datang ke Jakabaring Sprot City selain melakukan aneka kegiatan dapat melakukan ibadah di tempat rumah ibadah yang tersedia. “ ungkap Pastor Hans

Baca Juga :  Pemkab Muba Kejar Pembangunan Kawasan Industri Hijau

Rumah Ibadah di Jakabaring Sport City Mengalami Kerusakan

Terlebih bulan Juni tahun 2023 Palembang Sumatera Selatan akan menjadi tempat perhelatan akbar nasional Indonesia Youth Day yang diikuti oleh lebih 2000 peserta orang muda katolik dari seluruh Indonesia. Maka selayaknya kompleks rumah ibadah di Jakabaring Sport City yang akan menjadi pusat kegiatan dapat terlihat kokoh, bersih, cindo dan layak digunakan untuk beribadah dan aneka acara. Sehingga bangunan gereja St John Paul II yang saat ini kurang layak pada saat gelaran IYD 2023 akan menjadi kebanggaan seluruh peserta Indonesia Youth Days ( IYD ) maupun siapa yang berkunjung ke Jakabaring Sprot City. Perhatian pemerintah Provinsi Sumsel sangat dinantikan dalam perbaikan ataupun renovasi tempat ibadah tersebut. ( Daris Awalistyo ).

Editor: Fitriani