Agama  

Diutus Berdua-dua

Diutus Berdua-dua

SEMANGAT PAGI, mediasumatera.id – Sudahkah anda mengawali hari baru ini dengan doa dan ucapan syukur kepada Tuhan? Dan apakah anda sudah memberikan senyum, sapa dan salam kepada orang di dekat anda dan mereka yang dijumpai di hari ini, dengan ramah, sopan dan santun? Jangan lupa untuk selalu bahagia. Dan semoga harimu indah serta menyenangkan. Pada hari ini, kita memasuki hari Minggu biasa XV.

Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Markus 6: 7 – 13, yakni tentang Yesus mengutus kedua belas rasul. Dengan mengutus kedua belas rasul-Nya, Yesus mau menunjukkan bahwa Ia tidak mau bekerja sendiri, tetapi mau melibatkan orang lain. Dengan demikian, Yesus sebagai seorang pemimpin sejati sadar.dan sangat paham betul, bahwa untuk meraih kesuksesan dibutuhkan kerjasama tim. Dengan kerjasama tim, maka di sana juga ada proses kaderisasi calon pemimpin. Sebab, Dia tahu saatnya akan tiba, bahwa Ia akan meninggalkan dunia ini, dan akan kembali ke rumah Bapa-Nya di surga. Itu berarti para rasul-Nya yang sudah Ia kaderkan akan melanjutkan tugas perutusan -Nya di dunia ini.

Lebih lanjut, bahwa kerjasama tim juga diwujudkan oleh Yesus melalui mengutus para rasul-Nya berdua-dua. Dia tidak membiarkan para rasul-Nya diutus untuk pergi seorang diri, melainkan mereka pergi berdua-dua. Hal ini dimaksudkan, agar ada teman untuk diskusi, teman untuk obrol, untuk sharing, untuk saling menguatkan, dan untuk saling meneguhkan. Dan lebih dari itu, para rasul diutus berdua-dua, agar tidak jatuh dalam kesombongan, dalam keegoisan, dan dalam popularitas diri. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah ketika ada persoalan atau ada masalah dalam melaksanakan tugas perutusan itu, maka secara bersama harus mencari solusinya. Ibaratnya: berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Sehingga seberat apapun tugas kita, namun jika dikerjakan bersama-sama, maka pasti bisa diselesaikan.

Baca Juga :  renungan hari ini: Totalitas Dalam Mengikuti Yesus

Tetapi, harus diingat bahwa Yesus tidak hanya membentuk kerjasama tim atau team work, melainkan para rasul-Nya dibekali dengan kuasa atau daya Roh Kudus, sehingga mereka bisa menyembuhkan orang sakit, mengusir setan. Selain itu, mereka juga dilarang untuk membawa apa-apa dalam perjalanan, kecuali tongkat dan alas kaki. Mengapa? Tongkat simbol kekuasaan atau kekuatan dan alas kaki, agar bebas kotoran atau debu. Dan inti dari larangan Yesus adalah agar lebih fokus pada tugas perutusan. Sedangkan tongkat dan alas kaki, agar memperlancar dalam perjalanan. Maka, mari kita renungkan apakah kita selama ini, cenderung suka bekerja sendiri atau suka bekerja sama?

Akhirnya, kita harus belajar dari Yesus Sang Guru sejati kita, yang selalu mengedepankan kerjasama tim atau team work. Sebab, bersama kita bisa dan di dalam penyertaan Tuhan. Semoga demikian. Selamat berhari Senin.