SEMANGAT PAGI, mediasumatera.id – apakah anda sehat dan bahagia? Apapun situasi anda, tetaplah bersyukur kepada Tuhan. Dan jangan lupa untuk selalu berbuat baik, meskipun itu kecil. Pada hari ini kita memasuki hari Minggu biasa XXVI.
Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Markus 9: 38- 43. 45. 47 – 48, yakni tentang seorang yang bukan murid Yesus mengusir setan dan siapa yang menyesatkan orang tentang garam. Setiap orang siapapun dia, boleh menjadi murid dan pengikut Yesus, asal memenuhi syarat sebagaimana yang disampaikan oleh Yesus.Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: ”setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku (Matius 16: 24 ). Dan kita yang sudah menjadi murid dan pengikut Yesus, memiliki tugas untuk memberikan kesaksian tentang Yesus Kristus, melalui cara hidup, cara bersikap, cara berperilaku cara bertutur kata dan cara bertindak dengan baik dan benar yang mencerminkan bahwa kita sungguh-sungguh sebagai murid dan pengikut Yesus. Jika itu yang terjadi, maka itulah hidup yang bermakna bagi orang lain. Barangkali kita memberikan kesaksian dengan cara yang sederhana, dengan melakukan banyak hal kecil, namun tulus, apa adanya, dengan cinta yang besar dan siapa tahu bisa menginspirasi orang lain, bisa menggerakkan hati dan mengubah cara berpikir dan cara hidup orang lain, maka hidup kita telah bermakna bagi orang lain. Hidup yang bermakna akan membawa kita kepada kehidupan yang kekal, yakni Kerajaan Allah. Dan sebaliknya, jika hidup dan diri kita menjadi batu sandungan bagi orang lain, dengan menghambat iman dan kepercayaan orang lain untuk mengenal dan berjumpa dengan Yesus, atau membuat atau menjerumuskan orang lain ke dalam dosa, maka kita akan dicampakkan ke dalam neraka. Maka, mari jadikan hidup dan diri kita bermakna bagi sesama dan jangan sampai hidup dan diri kita, menjadi batu sandungan bagi orang lain.
Semoga demikian. Selamat berhari Minggu