SEMANGAT PAGI, mediasumatera.id – semoga anda sehat dan bahagia dan bersyukurlah kepada Tuhan karena masih diberi anugerah kesehatan. Jangan lupa untuk mengisi hari-harimu dengan berbuat baik, meskipun itu kecil
Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Lukas 7: 36 – 50, yakni tentang Yesus diurapi oleh perempuan berdosa. Tidak diketahui siapa nama perempuan yang berdosa itu. Namun, kuat dugaan, dia adalah Maria Magdalena. Dia melakukan itu, saat Yesus makan di rumah Simon, seorang Farisi. Yang menarik dan luar biasa adalah ketika perempuan berdosa itu mendengar bahwa Yesus sedang makan di rumah Simon seorang Farisi, dia datang membawa buli-buli pualam berisi minyak wangi. Sebagai perempuan berdosa, ia sadar dan tahu diri. Maka ia datang memohon belas kasihan dan kemurahan hati Tuhan. Ia berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya sambil menangis. Lalu, ia membasahi kaki Yesus dengan air matanya dan menyeka dengan rambutnya. Air matanya adalah simbol pertobatannya, apalagi ia menyeka (mengelap) kaki Yesus, bukan dengan kain, bukan juga dengan tisu, melainkan dengan rambutnya yang adalah mahkotanya.l. Tidak berhenti di sini, melainkan dia juga mencium kaki Yesus dan meminyakinya dengan minyak wangi. Ini menunjukkan bahwa perempuan berdosa itu sungguh-sungguh mau bertobat. Yesus tahu bahwa perempuan itu banyak dosanya, namun Yesus tidak sedikitpun menghakimi perempuan itu. Yesus tidak menghukum perempuan berdosa itu, melainkan Ia mengasihinya, sebab perempuan itu telah banyak berbuat kasih kepada Yesus, mulai dari ia membasahi kaki Yesus dengan air matanya, lalu menyeka dengan rambutnya, Kemudian mencium kaki Yesus dan meminyakinya dengan minyak wangi. Inilah kasih yang ditunjukkan oleh perempuan berdosa itu kepada Yesus. Tindakannya itu merupakan wujud dari pertobatannya. Oleh karena itu, Yesus berkata kepadanya: ” imanmu telah menyelamatkan dikau. Pergilah dengan selamat”. Bagaimana dengan kita? Kita pun tidak jauh berbeda dengan perempuan yang berdosa itu. Dan bisa jadi, dosa kita jauh lebih banyak lagi? Yesus pun tidak akan menghukum kita, asal kita sungguh-sungguh mau bertobat, seperti perempuan yang berdosa itu. Kita juga harus wujudkan sikap tobat kita dalam tindakan nyata dan bukan cuma niat. Tindakan nyatanya adalah dengan menjadi manusia baru, yang diwujudkan lewat cara hidup, cara bersikap, cara berperilaku, cara bertutur kata dan cara bertindak yang berbeda dari sebelumnya. Dengan perubahan itu, berarti kita telah menyeka luka hati Yesus. Dan semoga Yesus mengatakan kepada kita: ” imanmu telah menyelamatkan dikau. Pergilah dengan selamat”. Mudah-mudahan 🙏🙏