Agama  

Manusia Yang Tidak Tahu Bersyukur & Berterima Kasih

Manusia Yang Tidak Tahu Bersyukur & Berterima Kasih

SEMANGAT PAGI, mediasumatera.id – Sudahkah anda mengawali hari baru ini dengan doa dan ucapan syukur kepada Tuhan? Dan apakah anda sudah memberikan senyum, sapa dan salam kepada orang dekat anda dan mereka yang dijumpai di hari ini dengan ramah, sopan dan santun? Jangan lupa untuk selalu bahagia. Dan semoga harimu indah dan menyenangkan. Pada hari ini Gereja Katolik sejagat memperingati Santo Karolus Lwanga, dan Kawan-kawan, Martir.

Renungan hari ini, terinspirasi dari Injil Markus 12: 1 – 12, yakni Perumpamaan Tentang Penggarap-penggarap Kebun Anggur. Hal ini disampaikan oleh Yesus ketika Ia berbicara dengan para imam kepala, para ahli Taurat dan kaum tua-tua. Ada seorang yang membuka kebun anggur, lalu disewakan kepada para penggarap dengan perjanjian bagi hasil. Setelah itu dia berangkat ke luar negeri. Saat musim panen tiba, ia mengutus seorang hambanya kepada para penggarap untuk menerima bagian hasil panen tersebut. Namun, yang terjadi tidaklah demikian, hamba itu ditangkap dan dipukuli oleh para penggarap lalu disuruh pergi dengan tangan hampa. Sang pemilik kebun anggur, menyuruh hamba yang lain, tetapi juga diperlakukan sama bahkan dipermalukan. Lalu, sang pemilik kebun anggur menyuruh seorang hamba lain lagi, namun mereka bunuh juga. Yang terakhir, sang pemilik kebun anggur menyuruh puteranya sendiri, sebab pikirnya pasti mereka segani. Namun, ternyata perlakuan mereka justeru lebih parah dan lebih keji. Mereka menangkap, dan membunuh dia, lalu melemparkannya keluar kebun anggur itu. Akhirnya, sang pemilik kebun anggur itu hilang kesabarannya. Ia datang dan membinasakan para penggarap itu, mempercayakan kebun anggurnya kepada orang lain. Dari perumpamaan ini, Sang Pemilik kebun anggur adalah Allah sendiri. Para hamba adalah para pewarta Injil. Para penggarap bisa jadi anda dan saya. Putera tunggalnya adalah Yesus. Dan “kebun anggur” adalah semua berkat dan anugerah: kesehatan, rejeki, kebaikan sesama, talenta, kemampuan, keterampilan, dan bakat, yang Tuhan percayakan kepada kita. Namun, banyak kali kita seperti para penggarap dalam Injil hari ini, yang tidak tahu bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan. Kita telah menerima begitu berkat dan anugerah dari Tuhan, tetapi kita lupa untuk bersyukur dan berterima kasih kepada-Nya, dan juga lupa berterima kasih kepada sesama yang telah berbuat baik kepada kita, lewat senyum, sapa dan salam. Sepertinya hati kita telah mengeras, dan kaku, sehingga lupa untuk bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan dan sesama yang telah berbuat baik kepada kita. Mumpung Tuhan masih memberikan kesempatan kepada kita untuk berubah dan bertobat, sebelum Ia datang untuk membinasakan kita manusia yang tidak tahu bersyukur dan berterima kasih. Maka, mari jadilah manusia yang tahu bersyukur dan berterima kasih. Semoga demikian 🙏🙏

Baca Juga :  Paus Fransiskus Membuka Proses Kekudusan Suster Lucia Fatima