Sabtu, 14 Desember 2024
Agama  

PMKRI Sebagai Ormas Katolik Agar Bergandengan Tangan Dengan Ditjen Bimas Katolik

PMKRI Sebagai Ormas Katolik Agar Bergandengan Tangan Dengan Ditjen Bimas Katolik

Jakarta, mediasumatera.id  –  Direktur Jenderal (Dirjen) Bimbingan Masyarakat (Bimas) Katolik Kementerian Agama, Suparman, memberikan apresiasi kepada Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) saat membuka “Workshop Nasional Roadmap PMKRI Menuju Indonesia Emas 2045″ di Auditorium Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Senin (29/01/2024).

Hal ini disampaikan Suparman dalam kapasitasnya mewakili Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, yang berhalangan hadir. Suparman mengaku bangga karena PMKRI sebagai salah satu elemen masyarakat Katolik Indonesia, turut memikirkan masa depan bangsa dengan mengambil bagian dalam penyusunan Roadmap PMKRI Menuju Indonesia Emas 2045.PMKRI Sebagai Ormas Katolik Agar Bergandengan Tangan Dengan Ditjen Bimas Katolik

“Ini menunjukkan PMKRI sungguh visioner,” ungkap Suparman. Namun, ia mengingatkan ide besar ini juga membawa konsekuensi besar. Inisiatif ini membuat PMKRI perlu memastikan kadernya berkualitas, berkompeten, dan berdaya saing tinggi. Suparman berpesan agar kader-kader PMKRI tidak pernah bosan atau lelah dalam upaya meningkatkan kualitas diri.

Ia juga menyinggung PMKRI agar senantiasa mampu membawa spirit kekatolikan. “(Harapannya) PMKRI sebagai bagian dari elemen gereja mampu membawa spirit kekatolikan di tengah pergolakan dan perjuangan membangun bangsa dan negara,” imbuh Suparman.PMKRI Sebagai Ormas Katolik Agar Bergandengan Tangan Dengan Ditjen Bimas Katolik

Tak ketinggalan, Suparman juga berharap PMKRI sebagai ormas Katolik mau bergandengan tangan dengan Ditjen Bimas Katolik dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Katolik Indonesia.

Kepada PMKRI, Suparman menyampaikan sejumlah prioritas layanan Bimas Katolik 2024 kepada segenap umat Katolik Indonesia. Tiga diantaranya yakni perhatian kepada penyandang disabilitas sensorik netra melalui penyediaan Kitab Suci Braille, bantuan pembangunan rumah ibadah, dan penguatan pendidikan di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).

 

Baca Juga :  Keuskupan Agung Hartford Meminta Vatikan Menyelidiki Kemungkinan Mukjizat Ekaristi