SEMANGAT PAGI, mediasumatera.id – Sudahkah anda mengawali hari baru ini dengan doa dan ucapan syukur kepada Tuhan, karena masih diberi nafas kehidupan? Dan Sudahkah anda membangun niat untuk melakukan hal-hal yang baik di hari ini, meskipun itu kecil? Ingatlah, meskipun itu kecil, namun bila dilakukan dengan cinta yang besar, maka akan memperoleh keselamatan hidup yang kekal. Pada hari ini Gereja Katolik sejagat memperingati Santo Agustinus, Uskup dan Pujangga Gereja.
Renungan hari ini terinspirasi dari Injil Matius 23: 27 – 32, yakni tentang Yesus mengecam ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi. Bacaan Injil hari ini merupakan kelanjutan dari perikop Injil hari Senin, tanggal 26 Agustus 2024. Lagi-lagi Yesus mengecam ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, yang selalu memakai topeng kemunafikan. Namun, kecaman Yesus kali ini terasa sangat tajam dan pedis, dengan mengibaratkan mereka seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya tampak bersih, tetapi sebelah dalamnya penuh tulang-belulang dan berbagai jenis kotoran. Demikianlah mereka, sebelah luar tampaknya benar, tetapi sebelah dalam penuh kemunafikan dan kedurjanaan (kejahatan). Itulah alasannya, mengapa Yesus mengecam keras mereka dengan ucapan celakalah kamu, hai orang-orang munafik. Dengan ucapan demikian, Yesus menyayangkan sikap dan cara hidup mereka yang selalu memakai topeng kemunafikan. Padahal mereka adalah para pemimpin agama yang harusnya menjadi contoh atau teladan hidup yang baik dan benar kepada umat. Namun, yang mereka tampilkan adalah sebaliknya. Bagaimana dengan kita? Adakah kita juga menjadi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi modern yang selalu memakai topeng kemunafikan, dengan selalu kelihatan baik, saleh, kalem, alim, namun di dalam hati kita penuh kejahatan, rencana busuk atau tipu muslihat, kedengkian, dendam, iri hati dan penuh kelaliman kepada sesama, terlebih mereka yang yang menjadi pesaing kita? Tetapi, harus diingat bahwa Tuhan mengenal kita luar dan dalam. Dia sangat tahu apakah kita menampilkan diri dan hidup apa adanya, jujur ataukah kita menampilkan diri dan hidup dengan memakai topeng kemunafikan. Maka, mari kita membuka topeng kemunafikan dan hiduplah dengan jujur, rendah hati dan bersahaja. Semoga demikian 🙏🙏
