Teknologi Interaktif di PAUD SAB Karo Pematangsiantar untuk Memperkuat Perkembangan Sosial dan Emosional Anak berlangsung dengan Baik

Teknologi Interaktif di PAUD SAB Karo Pematangsiantar untuk Memperkuat Perkembangan Sosial dan Emosional Anak berlangsung dengan Baik

PEMATANGSIANTAR, mediasumatera.id – Dalam upaya mendukung pengembangan sosial dan emosional anak usia dini di era digital, program pengabdian kepada masyarakat yang berjudul “Pengaruh Teknologi Interaktif Terhadap Pengembangan Sosial dan Emosional Pendidikan Anak Usia Dini” telah berhasil dilaksanakan pada tanggal 14 Oktober 2024 di sekolah PAUD SAB Karo di Kota Pematangsiantar. Program ini bertujuan memperkenalkan penggunaan teknologi interaktif secara bijaksana dalam mendukung perkembangan anak.

Dalam workshop ini, bapak Everi Notta Ginting, SH selaku Lurah di Kelurahan Karo yang beralamat Jl. Pane No. 2 Kecamatan Siantar Selatan Kota Pematangsiantar menegaskan pentingnya penguasaan teknologi bagi guru dan anak didik PAUD di era modern. “Teknologi informasi dapat memperkaya proses belajar mengajar. Guru dapat menggunakannya untuk memotivasi anak didik PAUD, sedangkan anak didik PAUD dapat belajar dengan cara yang lebih interaktif dan menarik,” ujar bapak Everi Notta Ginting, SH dalam sambutannya.

Bapak Everi Notta Ginting, SH, menyampaikan apresiasinya kepada para mahasiswa STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar yang telah memberikan kontribusi dalam meningkatkan keterampilan Pengaruh Teknologi Interaktif Terhadap Pengembangan Sosial dan Emosional Pendidikan Anak Usia Dini. “Kami berharap kegiatan seperti ini dapat dilakukan secara berkelanjutan untuk menciptakan generasi yang lebih melek teknologi,” ujarnya.

Program Workshop yang berlangsung diawali dengan seminar edukatif tentang dampak teknologi interaktif terhadap perkembangan sosial dan emosional anak. Anak didik diajarkan cara memilih aplikasi edukatif yang mendukung perkembangan empati, kemampuan berinteraksi, dan pengendalian emosi anak. Ketiga mahasiswa yang melaksanakan pengabdian kepada Masyarakat antara lain Aliya Firanti, Lulu Hidayah Harahap, Mustika Almuthi Mawardani dan didukung oleh seorang Dosen Victor Asido Elyakim untuk memajukan Program Workshop Pengaruh Teknologi Interaktif Terhadap Pengembangan Sosial dan Emosional Pendidikan Anak Usia Dini.

Baca Juga :  Amiruddin Sandy Bepesan Kepada Mahasiswa KKN UTP Agar Pengalaman KKN Menjadi Momen Yang Berharga

Setelah workshop, tim pengabdian memberikan pendampingan langsung di sekolah PAUD SAB Karo Kota Pematangsiantar. Pendampingan ini mencakup evaluasi penggunaan aplikasi edukatif dalam kegiatan sehari-hari anak, baik di rumah maupun di sekolah. Guru dan orang tua yang mengikuti program ini melaporkan adanya peningkatan kemampuan anak dalam bekerja sama dengan teman-teman serta lebih baik dalam mengendalikan emosi.

Dari hasil evaluasi program, terungkap bahwa anak-anak yang menggunakan teknologi interaktif dengan pengawasan dan panduan yang tepat menunjukkan peningkatan dalam keterampilan sosial dan emosional mereka. “Teknologi bukanlah penghambat bagi perkembangan anak jika digunakan dengan bijak,” ujar Victor Asido Elyakim, salah satu anggota tim pengabdian. “Sebaliknya, teknologi dapat menjadi alat yang sangat membantu, terutama dalam membangun keterampilan sosial anak, asalkan digunakan secara tepat dan tidak berlebihan.”

Namun, tim pengabdian juga mengingatkan akan bahaya penggunaan teknologi tanpa pengawasan. Paparan berlebihan terhadap teknologi, terutama tanpa kontrol dari orang tua, dapat berdampak negatif pada perilaku sosial anak, seperti kecenderungan untuk menyendiri dan mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan teman sebaya.

Teknologi Interaktif di PAUD SAB Karo Pematangsiantar untuk Memperkuat Perkembangan Sosial dan Emosional Anak berlangsung dengan Baik

 

 

Tampak Depan Sekolah PAUD Sab Karo Kota Pematangsiantar

Teknologi Interaktif di PAUD SAB Karo Pematangsiantar untuk Memperkuat Perkembangan Sosial dan Emosional Anak berlangsung dengan Baik

Kegiatan Pemberian Makanan Tambahan

Berdasarkan hasil program ini, tim pengabdian merekomendasikan agar teknologi interaktif dapat terus diterapkan dalam pembelajaran anak usia dini, tetapi dengan pengawasan ketat dan panduan yang jelas. Penting bagi orang tua dan guru untuk membatasi durasi penggunaan teknologi, memilih aplikasi yang mendukung interaksi sosial, serta memastikan anak tetap mendapatkan interaksi langsung dengan teman sebaya.

Program pengabdian ini diharapkan dapat dilanjutkan dan diperluas ke lebih banyak sekolah di wilayah lain, sehingga lebih banyak guru dan orang tua dapat mendapatkan manfaat dari pelatihan ini. Kolaborasi antara pihak sekolah, orang tua, dan pemerintah juga diharapkan dapat mendukung terciptanya lingkungan pendidikan yang seimbang, yang tidak hanya fokus pada aspek kognitif, tetapi juga pengembangan sosial dan emosional anak di era digital.

Baca Juga :  MANAJEMEN MUTU PENDIDIKAN

Dilanjutkan dengan Fiqriansah Dwitama kemudian menutup sesi dengan menjelaskan manfaat dari penggunaan aplikasi presentasi, seperti Microsoft PowerPoint. Fiqriansah menjelaskan bahwa aplikasi presentasi memudahkan siswa dalam menyampaikan ide-ide mereka dengan lebih menarik dan mudah dipahami. Hal ini juga membantu mereka dalam mengembangkan kemampuan berbicara di depan umum sejak usia dini, yang merupakan keterampilan penting di masa mendatang. Fiqriansah juga mengajak siswa untuk membuat presentasi sederhana sebagai latihan, sehingga mereka dapat merasakan manfaatnya secara langsung.

Para anak didik PAUD SAB Karo Kota Pematangsiantar yang mengikuti acara Workshop ini mendapatkan pelatihan intensif dari mahasiswa STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar. Dengan pengetahuan baru yang mereka peroleh, para anak didik PAUD SAB Karo diharapkan dapat memanfaatkan teknologi secara efektif untuk meningkatkan pengembangan sosial dan emosional anak usia dini di era digital.

Workshop ini diharapkan akan menjadi langkah awal dari rangkaian kegiatan inovasi pendidikan di PAUD SAB Karo Kota Pematangsiantar, yang fokus pada pengembangan sosial dan emosional anak usia dini di era digital. Dengan kegiatan ini kolaborasi antara guru, anak didik PAUD, dan mahasiswa, sekolah ini berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pengembangan sosial dan emosional anak usia dini di era digital. (VIP)